

inNalar.com – PT Bumi Resources Tbk tampak tengah berjuang keras hadapi gejolak performa kinerja finansial perusahaannya di sepanjang tahun 2023.
Hal ini terlihat dari upaya gigihnya dalam menggenjot produksi batu bara dalam kurun waktu setahun terakhir yang meningkat sebesar 5 persen.
Meski tertekan harga batu bara yang anjlok, BUMI tetap berupaya menambang batu bara hingga berhasil cetak produksi 56,2 juta ton.
Baca Juga: Daftar Pemain Unggulan Malaysia Open 2024: Anthony Ginting Terdepan, Ganda Putra Cuma 1 Wakil
Sebagaimana di tahun sebelumnya, volume penambangan yang dilakukan oleh perusahaan ini sebanyak 53,7 juta ton.
Pada hakikatnya, peningkatan hasil produksi tambangnya juga diikuti dengan adanya peningkatan hasil penjualannya.
Terlihat PT Bumi Resources Tbk berhasil mengangkat 5 persen volume penjualannya dari yang semula 51,9 juta ton, kemudian berhasil menembus 54,3 juta ton.
Bahkan, hasil pemasukan dari hasil ekspor penjualan batu bara yang berhasil diraih perusahaan ini terpantau meningkat menjadi US$735 juta.
Sementara penjualan komoditas ini yang disalurkan kepada lokal menyusut menjadi US$406 juta.
Sebagai informasi, bahwa BUMI sempat catatkan penjualan ekspor sebesar US$724 juta dan domestik juga menyumbang US$662 juta.
Namun sayangnya, pendapatan perusahaan pada Laporan Keuangan Kuartal III Tahun 2023 terpantau turun hingga 24 persen.
Apabila setahun sebelumnya pencapaian BUMI berhasil tembus pendapatan hingga US$6.258,8 juta.
Maka pada periode yang sama, yakni Januari – September 2023 terpantau turun hingga US$4.761,3 juta.
Kondisi menyusutnya pendapatan juga berujung pada terjunnya laba bersih PT Bumi Resources Tbk sebesar 82 persen.
Sebagaimana tahun sebelumnya perusahaan batu bara ini bisa cetak laba hingga US$819,2 juta.
Namun agaknya tahun ini laba netto BUMI hanya tertahan pada pencapaian US$147,4 juta saja.
Baca Juga: Juventus dan AS Roma Rebutan Bek Antah Berantah Milik RB Salzburg di Bursa Transfer 2024
Melansir dari Laporan Kinerja September 2023 yang dirilis oleh PT Bumi Resources Tbk, terungkap ada tiga faktor besar yang disebut menjadi penyebab laba bersih menyusut tajam.
Hal utama yang merintangi perusahaan ini rupanya adalah kondisi harga batu bara yang anjlok dibanding dengan harga patokan tahun sebelumnya.
Harga jual yang rendah ini menyebabkan pendapatan menurun meski pihaknya tengah berupaya meningkatkan volume penjualan sudah berusaha dipertebal.
Fluktuasi pasar batu bara juga disebut menjadi salah satu penyebab kinerja kuangan perusahaan PT Bumi Resources Tbk.
Adapun faktor terakhir disebutkan bahwa adanya kondisi ekonomi dan situasi geopolitik global yang tidak stabil juga turut mempengaruhi perusahaannya.
Merespon situasi ini, BUMI menyebut bahwa prioritas pihaknya saat ini tetap pada upaya optimasi biaya, digitalisasi, bauran energi, dan lainnya.***