

inNalar.com – Kinerja jempolan yang berhasil diperlihatkan oleh salah satu produsen pupuk urea terbesar di Asia Tenggara, PT Pupuk Kalimantan Timur.
Sederetan upaya diversifikasi produk yang tengah dilakukan beberapa tahun terakhir rupanya juga diiringi dengan kontribusi pendapatan yang meroket.
Perusahaan yang akrab disebut dengan Pupuk Kaltim ini diketahui telah memiliki 13 pabrik guna lecutkan produksi ketiga produknya.
Sepanjang tahun 2023, emiten ini telah menorehkan capaian produksinya dengan rincian 3,28 juta ton urea, 2,73 juta ton amonia, dan 156 ribu ton NPK.
Produksi jumbonya ini rupanya didukung oleh keberadaan lima pabrik amonia berkapasitas 2,74 ton per tahun.
Selanjutnya masih ada pula lima pabrik urea berkapasitas 3,43 juta ton per tahun dan tiga pabrik NPK dengan produksi maksimal 300 ribu ton per tahun.
Bahkan, pabrik soda ash di Bontang pun tengah diprogres oleh PT Pupuk Kalimantan Timur.
Tahukah bahwa produsen pupuk legendaris berbasis di Kalimantan Timur ini sempat cetak rekor setoran pajak hingga menanjak 248 persen?
Tepatnya pada kinerja positif Pupuk Kaltim di tahun 2022, emiten ini tercatat menyetorkan sederetan kewajiban pajaknya, baik ke negara maupun pemerintah daerah.
Pada tahun tersebut, emiten yang telah mengepakkan sayapnya di industri urea ini telah sempat tercatat memiliki pendapatan sebesar Rp36,94 triliun.
Trennya sangat menanjak ketika mengulik penerimaan perusahaan pada periode sebelumnya yang hanya sebesar Rp25,34 triliun.
Seiring kenaikan pendapatan, beban pengeluaran perusahaan pun akhirnya menentukan torehan laba bersihnya.
Diketahui beban pokok pendapatan PT Kalimantan Timur mencapai Rp17,10 triliun di tahun 2022.
Alhasil laba bersih yang diperoleh oleh Pupuk Kaltim pada saat itu menjadi Rp14,59 triliun.
Capaian ini masih terbilang sangat gemilang, mengingat laba bersih periode 2021 hanya sebesar Rp6,16 triliun.
Dengan torehan laba bersih tersebut, sederetan kontribusi pajak perusahaan seperti Pph, Ppn, hingga PBB pun dibayarkan sesuai ketentuan wajib pajak.
Sehingga nilai sumbangan perusahaan pupuk andalan Kalimantan Timur ini nominalnya mencapai Rp5,2 triliun.
Setoran pajak kepada pemerintah daerah pun nilainya fantastis, yakni sebesar Rp40 miliar.
Penguatan kendali kinerja keuangan ini cukup andal, mengingat masa 2020 – 2023, Pupuk Kaltim sibuk ekspansikan produk bisnisnya.
Di antaranya ada proyek pabrik amonium nitrat, pengembangan pabrik amonia dan urea, pembangunan gudang bahan baku curah NPK, dan pabrik soda ash yang berada di Kawasan Industri Bontang.
Terlebih belum lama ini, pihaknya menggaet perusahaan BUMN di bidang bahan berenergi tinggi guna melebarkan lokasi pembangunan pabrik pupuknya hingga Fakfak, Papua Barat.***