Laba Bersih 133,4 Juta USD, Pertamina Geothermal dan Chevron Bentuk Perusahaan Baru Demi Gali Panas Bumi di Lampung, Siapa Pemegang Saham Dominan?

inNalar.com – Perusahaan panas bumi PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) dan PT Jasa Daya Chevron berkolaborasi dalam proyek panas bumi.

Area konsesi panas bumi yang dibidik oleh kedua perusahaan tersebut berada di WKP Way Ratai, Lampung.

Sebagai langkah penegasnya, perusahaan pelat merah dan Chevron ini membentuk sebuah perusahaan baru melalui skema Joint Venture Company.

Baca Juga: Batal Jadi PSN, SPAM Senilai Rp2 Triliun di Jawa Barat Ini Dikhususkan untuk Memenuhi Kebutuhan Air di 5 Daerah

Perusahaan patungan tersebut kemudian dinamakan dengan PT Cahaya Anagata Energy.

Pendirian perusahaan hasil joint venture ini ditandai dengan adanya prosesi penandatanganan akta pendirian pada Rabu, 6 Desember 2023.

Akta pendirian tersebut ditandatangani oleh perwakilan dari pihak Chevron New Energies Holdings Indonesia Ltd, Siddharth Jain.

Baca Juga: Rusia Cabut dari Blok Tuna, Pengelola Pengganti Ladang Migas Senilai Rp45,4 Triliun di Natuna Dikebut April 2024, Ini Alasannya

Adapun dari pihak emiten pelat merah ini dilakukan oleh Direktur Utama PGEO Julfi Hadi.

Jadi porsi kepemilikan saham dalam PT Cahaya Anagata Energy didominasi oleh Chevron sebanyak 60 persen.

Sementara sisanya digenggam oleh Pertamina Geothermal sebesar 40 persen.

Baca Juga: Jadi Proyek Kolaboratif antara RI dan UEA, Pembangunan Kampus Senilai Rp173,8 Miliar di Yogyakarta Ini Bakal Punya Gedung 9 Lantai

Langkah selanjutnya setelah pembentukan perusahaan baru ini, kedua perusahaan akan mengurus perizinan Izin Panas Bumi (IPB) beserta izin lainnya.

Agenda utama PT Cahaya Anagata Energy dalam menggarap proyek panas bumi di WKP Way Ratai di Lampung adalah sebagai berikut.

Kegiatan eksplorasi akan menjadi agenda utama perusahaan baru ini. Selanjutnya pembangunan PLTP juga akan dikembangkan di wilayah tersebut.

Baca Juga: Nilainya Rp242 Miliar, Uang Ganti Rugi Lahan Proyek Tol Semarang-Demak Belum Diambil oleh Pemilik Lahan yang Sah, Ternyata…

Dari program eksplorasi yang akan dilakukan oleh PGEO dan Chevron harapannya akan ditemukan potensi sumber daya lanjutan guna kembangkan proyek hidrogen hijau.

Melansir dari Indonesia Chevron, pemaksimalan kapasitas tambahan sumber daya hidrogen hijau atau amonia ini nantinya akan ditujukan untuk proyek pembangkit listrik.

Sebagai informasi tambahan, Pertamina Geothermal Energy telah berhasil mencatatkan pendapatan usaha per kuartal III tahun 2023 sebesar 308,92 juta USD.

Baca Juga: Bidik Kenaikan Penjualan 7 Persen pada 2024, PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk Targetkan Produksi Pupuk 1,2 Juta Ton

Laba bersih PGEO pada pembukuan terakhir juga tercatat mencapai 133,48 juta USD.

Pencapaiannya meningkat dari perolehan profit netto periode sebelumnya yang sebesar 111,42 juta USD.***

Rekomendasi