Kutukan Warga Lamongan, Jawa Timur yang Berujung Kematian, Ini Duduk Perkaranya

inNalar.com – Kabupaten Lamongan merupakan sebuah daerah di Jawa Timur yang memiliki keunikan tersendiri dibandingkan daerah lainnya.

Selain namanya yang diambil dari seorang tokoh penyebar agama Islam, hal yang membedakan Lamongan dengan daerah lain di Jawa Timur adalah kepercayaan mereka.

Karena asal usulnya, penduduk di Kabupaten Lamongan ternyata memiliki kutukan yang bisa berujung kematian.

Baca Juga: No Ribet, Ini Cara Membersihkan Kipas Angin Tanpa Perlu Dibongkar, Otomatis Bersihkan Sendiri?

Dilansir inNalar.com dari kablamongan.jdih.jatimprov.go.id, Kabupaten Lamongan memiliki hari lahir yang berasal dari buku wasiat.

Memiliki luas 1.782 km2, Kabupaten di Jawa Timur itu rupanya juga memiliki keterikatan kuat dengan tradisi kuno zaman Sunan Giri dan Kerajaan Islam di Pulau Jawa.

Maka dari itulah, lahir sebuah mitos yang memiliki asal mula dari sejarah yang memiliki kaitan dengan cerita di zaman Sunan Giri.

Baca Juga: Dengan 2 Bahan Murah, Begini Tips Menghilangkan Noda Hitam Jamur Pada Baju Putih, Dijamin Auto Kinclong!

Mitos tersebut dipercaya bahwa masyarakat Lamongan tidak dibolehkan untuk memakan ikan lele.

Konon, pada zaman kerajaan di masa lampau, seorang Nyi Lurah meminjam keris kepada Sunan Giri karena kerusuhan di wilayah Bojonegoro.

Sunan Giri pun mengatakan siap untuk meminjamkan kerisnya dengan syarat tidak boleh digunakan untuk kekerasan.

Baca Juga: Jembatan di Sumatera Selatan Ini Geser Status Ogan sebagai Jembatan Tol Terpanjang se-Indonesia, Bedanya 1 KM?

Selain itu, keris harus dikembalikan setelah tujuh purnama dan diberikan langsung kepada beliau.

Kerusuhan berhasil dicegah oleh Nyi Lurah, namun keris dari Sunan Giri tak kunjung dikembalikan kepadanya.

Khawatir akan terjadi hal-hal yang tidak baik, Sunan Giri akhirnya mengutus seorang murid bernama Boyopati.

Baca Juga: Jadi Bagian dari Jalan Tol Senilai Rp22,16 Triliun, Jembatan Tol Terpanjang se-Indonesia Ada di Provinsi Ini

Kedatangan Boyopati ke Nyi Lurah dimaksudkan untuk mengambil kembali keris milik Sunan Giri, namun hasilnya nihil.

Boyopati pun berencana mengambil keris diam-diam, akan tetapi saat berhasil mengambil benda keramat tersebut, Nyi Lurah memerintahkan warga desa untuk mengejarnya.

Setelah kejar-kejaran berlangsung hingga ke daerah Lamongan, Boyopati menemukan kolam yang penuh dengan ikan lele.

Baca Juga: Bukan ChatGPT, Begini Cara Review Jurnal Ilmiah Hanya dalam Sedetik dengan Academic Tools AI, Gratis!

Berdoa kepada Allah karena merasa terpojok, murid dari Sunan Giri tersebut akhirnya menceburkan diri ke kolam.

Warga yang mengejar tidak dapat menemukan keberadaan Boyopati meski sempat curiga bahwa dia masuk ke dalam kolam.

Namun, kolam ikan lele sangat berbahaya untuk dimasuki karena patil yang dapat melukai seseorang.

Baca Juga: Niat Berburu, Pria Asal Jawa Timur Ini Justru Temukan Harta Karun Majapahit? Lokasinya Ada di…

Boyopati selamat setelah warga menyerah untuk mengejarnya, sehingga murid dari Sunan Giri itu bersumpah bahwa keturunannya tidak akan memakan ikan lele.

Ikan lele yang menjadi penyelamat Boyopati pada masa lampau hingga kini dipercaya keramat oleh warga Lamongan. 

Meski daerah tersebut dikenal dengan masakan pecel lele di Jawa Timur, namun mitos berkembang di berbagai kalangan mengenai akibat memakan ikan lele.

Diketahui siapapun warga Lamongan yang memakan ikan lele akan mendapati kulitnya menjadi belang-belang, pikiran kacau, hingga berujung kematian.

Namun, ada juga yang mengatakan bahwa kutukan tersebut hanya berlaku bagi keturunan asli dari Boyopati sehingga tidak berlaku bagi pendatang di Lamongan.***

 

Rekomendasi