Kurikulum Merdeka Resmi Diterapkan Hampir di Seluruh Sekolah di Indonesia, Lantas Bagaimana Sistemnya?

inNalar.com – Kurikulum merdeka saat ini mulai diterapkan di hampir seluruh satuan pendidikan di Indonesia.

Meskipun belum semua menerapkan kurikulum merdeka, setidaknya kurikulum ini telah terlaksana di kota kota besar seluruh Indonesia.

Lantas apa pengertian dari kurikulum merdeka itu sendiri?

Baca Juga: Dinilai Mengumbar Privasi Seseorang, Siaran ‘Bisik Pagi’ di Layanan Streaming MOJI Mendapat Teguran dari KPI

Kurikulum merdeka merupakan kurikulum yang menekankan pada kegiatan intrakurikuler pada proses pembelajaran.

Kegiatan intrakurikuler pada kurikulum merdeka memberikan jangka waktu yang lebih fleksibel bagi siswa untuk memahami materi pembelajaran.

Adapun tujuan awal dibentuknya kurikulum merdeka adalah untuk memberikan keleluasaan bagi pemerintah daerah untuk melaksanakan pendidikan sesuai kondisi daerahnya masing masing.

Baca Juga: Inilah Deretan Tugu Kontroversial di Indonesia yang Menghabiskan Dana Fantastis

Hal ini sehubungan dengan adanya pandemi Covid-19 yang memerlukan penyesuaian yang berbeda di setiap daerah.

Selain itu, adanya kurikulum merdeka ditujukan untuk menyiapkan siswa menghadapi tantangan global era revolusi 4.0

Teknologi yang berkembang pesat tidak bisa diikuti dengan pendidikan yang tak mengikuti perkembangan zaman.

Baca Juga: Kecurigaan Terbukti! Inilah Peninggalan Bersejarah Candi Borobudur di Indonesia sebagai Destinasi Dunia UNESCO

Dengan penerapan kurikulum merdeka, para guru dapat menyesuaikan materi pembelajaran sesuai teknologi yang berkembang saat ini.

Dilansir dari acerforeducation.ad, kurikulum merdeka dirasa dapat memberi keleluasaan bagi guru untuk menyampaikan materi melalui program intrakurikuler.

Namun hal itu harus diimbangi dengan pencapaian pembelajaran yang harus terpenuhi.

Tentu penerapan kurikulum merdeka ini tak lepas dari pendidikan karakter Pancasila yang diusung.

Dalam proses pembelajaran, seluruh kegiatan siswa harus berlandaskan pada karakter Pancasila.

Hal ini dibuktikan dengan kegiatan pelajar Pancasila yang umumnya dilaksanakan satu kali dalam seminggu.***

Rekomendasi