Kuras Rp1,26 T, Bendungan Karangnongko Mentereng di Perbatasan Blora dan Bojonegoro Dibangun Pakai Teknologi…

inNalar.com – Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air saat ini terus membangun bendungan untuk menambah jumlah pasokan air irigasi lahan pertanian.

Salah satunya seperti Bendungan Karangnongko yang terletak di dua provinsi berbeda sekaligus.

Tepatnya ada di perbatasan Kabupaten Blora, Provinsi Jawa Tengah serta Kabupaten Bojonegoro, Provinsi Jawa Timur.

Baca Juga: Telan Biaya Rp2,8 T, Bendungan Leuwikeris di Jabar Rampung Akhir 2023, Siap Pasok Air Baku ke 4 Wilayah di…

Pembangunan bendungan tersebut sangat penting dalam upaya memenuhi ketahanan air serta ketahanan pangan secara nasional.

Khususnya bagi masyarakat yang ada di Blora dan juga Bojonegoro.

Melansir dari laman Kementerian PUPR, Basuki Hadimuljono selaku Menteri PUPR mengungkapkan bahwa kehadiran bendungan di tanah air telah meningkatkan indeks pertanian.

Baca Juga: Telan Dana Rp1,3 Triliun, Bendungan di Sumatera Utara Ini Jadi Terbesar kedua se-Asia Tenggara, Tebak Namanya!

Dengan begitu, dapat membantu meningkatkan hasil produksi berat secara nasional.

Walaupun dibangun dengan biaya besar, akan tetapi bendungan tersebut dapat bermanfaat karena airnya dipastikan mengalir hingga ke sawah-sawah milik petani.

Bendungan Karangnongko sendiri juga termasuk sebagai salah satu daftar Proyek Strategis Nasional atau PSN.

Baca Juga: Ditarget Rampung 2023, Bendungan di Aceh Ini Masih Lambat Pergerakan, Hingga Diprediksi Tak Selesai Tahun Ini?

Pembangunannya saat ini juga tengah dipercepat agar bisa berjalan lancar sesuai dengan targetnya.

Bendungan Karangnongko nantinya dapat menampung luas genangan air hingga 1.026,55 hektare.

Adapun kapasitas tampung efektifnya hingga 59,1  juta m3.

Bendungan tersebut diproyeksikan mampu menyuplai air irigasi di kasawan Solo Valley Werken.

Yakni seluas 62.000 hektare yakni sebuah program pembuatan jaringan irigasi dan pengendalian banjir sejak Pemerintah Hindia Belanda.

Solo Valley Werken ini membentang dari Bojonegro, Tuban, Lamongan, Gresik, serta Surabaya.

Nantinya, untuk suplai dari bendungan tersebut akan didistribusikan lewat Daerah Irigasi atau DI Karangnongko kiri di Kabupaten Blora.

Tepatnya seluas 1,746 hektare dengan capaian debit air mencapai 2,85 m3/detik.

Kemudian melalui juga Daerah Irigasi atau DI kanan di Kabupaten Bojonegoro dengan luas 5.203 hektare dengan debit airnya 7,90 m3/detik.

Pembangunan bendungan ini sendiri memanfaatkan implementasi Building Information Modeling atau BIM 7D.

Teknologi BIM tersebut dapat menjadikan pekerjaan semakin efisien.

Dengan begitu, diharapkan pembangunan Bendungan Karangnongko dapat lebih cepat dengan biaya hemat tetapi kualitasnya tetap bagus.

Adapun target rampungnya diperkirakan pada bulan Desember 2026 mendatang dengan estimasi biaya proyek Rp1,26 triliun memakai dana APBN.***

 

Rekomendasi