

inNalar.com – Pembangunan bandara di pulau terluar Indonesia, khususnya di Kalimantan Timur, bukan lagi sekadar impian semata.
Urgensi menjaga keamanan wilayah perbatasan Indonesia telah mendorong Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur giat memperjuangkan keberadaan bandara di wilayahnya, salah satunya yang ada di Kabupaten Berau ini.
Dana yang dikeluarkan pemerintah untuk pembangunan bandara Berau Kalimantan Timur tidaklah sedikit.
Baca Juga: Senilai Rp331,56 M, PUPR Lakukan Renovasi Stadion Kanjuruhan Malang Usai Tanda Tangan Kontrak Proyek
Pada dasarnya, keberadaan bandara di pulau yang merupakan bagian dari Kabupaten Berau ini utamanya dimaksudkan untuk menjaga wilayah terluar Kalimantan Timur.
Sebab, pulau terluar di Kalimantan Timur ini posisinya berbatasan langsung dengan dua negara, yaitu Malaysia dan Filipina.
Oleh karena itu, keberadaan bandara di Kabupaten Berau yang satu ini menjadi bagian dari proyek prioritas Pemerintah RI sejak tahun 2008 silam.
Namun bandara yang dimaksud di Kabupaten Berau ini bukanlah Bandara Kalimarau yang ada di Kecamatan Teluk Bayur.
Melainkan di sebuah pulau terpencil di yang merupakan bagian dari gugusan Kepulauan Derawan, sudah bisa menebak pulau apa?
Namanya adalah Pulau Maratua, penamaan bandaranya pun mengikuti sebutan wilayah di mana bandar udara tersebut dibangun.
Proses pembangunan Bandara Maratua cukup lama, yakni sekitar 9 tahun, tepatnya sejak tahun 2008 sampai dengan 2017.
Pembangunan Bandara Maratua menyedot anggaran hingga Rp112,72 miliar.
Meski gedung terminal Bandara Maratua ini luasnya hanya 750 meter persegi, tetapi tercatat pada tahun 2018 minat penumpang tercatat melonjak hingga 1.303 orang.
Artinya, hanya dalam waktu setahun, Bandara di Kabupaten Berau Kalimantan Timur ini telah menawarkan daya tariknya tersendiri.
Baca Juga: Meski Rajin Sholat, Hal Sepele Ini Buat Iman Muslim Perlahan Hilang dari Hati Kata Buya Yahya: AWAS!
Bukan karena kemegahan bangunannya, melainkan karena eksotisme alam lautan jernih yang mengelilingi gugusan Kepulauan Derawan, salah satunya Pulau Maratua ini.
Maka tidak heran jika Bandara terluar Kalimantan Timur ini disebut jadi gerbangnya surga dunia.
Penumpang pesawat bakal terpukau sepanjang perjalanan melewati pemandangan jernihnya lautan dan rindangnya pulau-pulau kecil yang berkerubung di sekitar Kabupaten Berau.
Keindahan Pulau Maratua, Pulau Derawan, Pulau Sangalaki, dan Pulau Kakaban menjadi daya pikat utama para penumpang tak segan menggunakan fasilitas bandar udara yang satu ini.
Dengan demikian, Bandara Maratua telah berhasil menjadi dua ikon Kalimantan Timur sekaligus.
Pertama, sebagai ikon pertahan nasional dimana keberadaan bandar udara di Pulau Maratua ini sebagai penegas keberadaannya di wilayah perbatasan Indonesia.***