Kota di Indonesia Ini Punya Mitos Mengerikan Bagi Presiden, Kalau Berani Berkunjung Auto Lengser!

inNalar.com – Kota Kediri dikenal sebagai kota terkaya di Indonesia berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Indonesia.

Namun tak hanya itu saja, Kota Kediri juga menjadi salah satu daerah yang paling toleran menurut Setara Institute.

Hal itulah yang membuat banyak masyarakat yang tinggal di Kota Kediri memiliki angka harapan hidup paling tinggi di Jawa Timur.

Baca Juga: 5 Kampung Muslim di Manado, Kota yang Terkenal Dengan Mayoritas Non-Islam

Karena hampir tidak ada perselisihan antar suku dan umat beragama di Kota Kediri hingga saat ini.

Kediri juga menjadi daerah penghasil santri-santri terbaik lulusan Pondok Pesantren Lirboyo.

Bahkan Pondok Pesantren Lirboyo menjadi salah satu pesantren tertua di Indonesia.

Baca Juga: Kabupaten Ini Jadi Satu-Satunya Wilayah Eksklave di Pulau Jawa Tengah, Bisa Tebak?

Banyak terdapat lembaga pendidikan Islam di Kediri yang tersebar di beberapa wilayah.

Sehingga tak heran jika Kediri juga disebut sebagai kota santri di Jawa Timur.

Dibandingkan kota-kota lain di Jawa Timur, Kota Kediri merupakan daerah dengan usia lebih dari 1219 tahun.

Baca Juga: Bukan Jakarta! Inilah Daerah dengan Kosumen Pinjol Terbanyak se-Indonesia, Clue-nya Mayoritas Sunda

Tepatnya Kota Kediri sudah ada sejak 25 Maret 804 masehi.

Hal itu dikarenakan ditemukan sebuah prastasti di Kediri dan diputuskan oleh Bupati pada tahun 1985.

Nama Kediri sendiri berasal dari kata diri yang berarti berdiri atau dalam bahasa Jawa kuno ‘Menjadi Raja’.

Kediri juga bisa diartikan sebagai daerah yang mandiri, berdiri tegak, atau berswasembada.

Pengubahan ucapan ‘Kadiri’ menjadi ‘Kediri’ sering terjadi pada kebiasaan masyarakat Austronesia di sebelah barat.

Tapi dari beragam fakta yang ada, ternyata ada mitos kutukan yang mengatakan bahwa Presiden RI dilarang untuk mengunjungi tanah Kediri.

Mitos kutukan tersebut berasal dari Kerajaan Kalingga dan buku riwayat Babat Kadhiri pada masa kerajaan Kediri.

Apabila ada seorang presiden yang berani menginjakkan kaki ke Kota Kediri, maka tak berselang lama akan lengser.

Dari presiden pertama Indonesia hingga saat ini hanya beberapa presiden saja yang berani mengunjungi Kota Kediri.

Bahkan Presiden Joko Widodo selama menjabat belum sekalipun menginjakkan kaki dalam rangka kunjungan kerja di Kota Kediri.

Namun mitos tersebut terpecahkan dengan hadirnya Presiden SBY saat mengunjungi pengungsi Gunung Kelud tahun 2014.

Setelah itu Presiden SBY purna tugas bukan karena dilengserkan, karena memang masa jabatannya telah habis di tahun yang sama.

Meski mitos itu sudah berhasil dipecahkan, namun masih ada saja pejabat yang percaya akan hal itu.

Tapi ada beberapa yang mengatakan jika ingin terjadi musibah pada presiden, maka diharapkan terlebih dahulu mengunjungi makan Syekh Al-Wasih Syamsudin.

Apakah kamu percaya dengan mitos itu?.***

Rekomendasi