Korbankan 160 KK, Megaproyek Bendungan Rp315 Triliun di Kaltara Ini Punyai PLTA Terbesar, Beroperasi Tahun…

InNalar.com – Selama Jokowi menjabat menjadi presiden, banyak bendungan yang tengah dibangun di Indonesia.

Seperti yang diketahui, tempat penampungan air itu biasanya juga akan dimanfaatkan menjadi pembangkit listrik tenaga air (PLTA).

Itulah megaproyek yang saat ini tengah dikerjakan di daerah Kalimantan Utara (Kaltara).

Baca Juga: Tembus Kedalaman 2.958 Ft, PT Pertamina Hulu Rokan Targetkan Pengeboran Cadangan Minyak di Sumur Mibasa Riau

Sekedar informasi, sebenarnya gagasan dalam membangun tempat penampungan air ini sudah ada sejak tahun 2012.

Sedangkan groundbreaking pada proyek ini telah dilakukan pada tahun 2014.

Akan tetapi, ternyata pengerjaan untuk membangun waduk ini baru akan dimulai pada tahun 2024, seperti yang dilansir dari Antara.

Baca Juga: Gempa Bumi 4,8 Magnitudo Sebabkan Dinding Terowongan Kembar Tol Cisumdawu hingga RSUD Sumedang Selatan Retak, Begini Kondisinya

Berdasarkan rencananya, nantinya tempat penampungan air ini akan memiliki total 5 bendungan Cascade.

Menariknya, pada tiap waduk itu nantinya juga akan dilengkapi dengan 5-6 unit turbin di tiap penampungannya.

Maka tidak heran jika lahan yang diperlukan dalam membangun tempat penampungan air ini luasnya mencapai 18 hektar.

Baca Juga: Gelontorkan Rp96 Miliar, KSPN Wakatobi di Sulawesi Tenggara Ini Punya 4 Destinasi Wisata Cantik, Bakal Dilanjut ke Tahap II

Namun untuk merealisasikan hal tersebut, terdapat 160 KK di 2 desa yang harus ditenggelamkan.

Meski begitu, saat waduk di Kalimantan Utara ini sudah terbangun beserta dengan pembangkit listrik tenaga airnya, maka infrastruktur ini diklaim jadi yang terbesar di Asia Tenggara.

Sebab jumlah listrik yang dihasilkan oleh PLTA ini saja totalnya mencapai 9000 MW.

Baca Juga: PAD Tembus Rp7,8 M, Warga Kampung di Gresik Jawa Timur Ini Robohkan Patung Ikon ‘Desa Miliarder’, Ternyata Utang BUMDES Menggunung hingga…

Jumlah tersebut tentu terbilang besar, karena pasokan listriknya juga jadi sumber utama di Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) di Kalimantan Utara.

Belum berhenti disitu, karena PLTA ini juga akan memberikan sumber listriknya ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang ada di Kalimantan Timur.

Investasinya pun besar-besaran, karena dalam membangun bendungan dengan PLTA terbesar di Asia Tenggara ini menghabiskan Rp315 triliun.

Baca Juga: Dulang Cuan Rp27,7 Triliun, Bukit Asam Kongsi Bareng KAI dan PLN Garap Proyek Angkutan Batu Bara di Sumatera Selatan, Kapasitasnya Meroket hingga..

Jika sesuai rencana, nantinya pembangunan megaproyek akan mulai dikerjakan pada tahun 2024.

Sementara itu untuk pembangunan Cascade 1, nantinya akan rampung pada tahun 2026.

Sedangkan untuk Cascade 2-5, penggarapannya akan dilakukan secara paralel dengan waktu membutuhkan sekitar 2-3 tahun dari Cascade 1. ***

 

Rekomendasi