Korban Tewas di Gaza Capai 25.000 Jiwa, Militer Israel Hancurkan 16 Kuburan di Palestina Gunakan Buldoser

inNalar.com – Konflik di Gaza sepertinya belum menemukan titik akhir dan pertempuran semakin berkecamuk di jalur Gaza pada hari Minggu, 21 Januari 2024.

Dilansir inNalar.com dari newseu.cgtn, setelah gempuran bom yang dilayangkan dan serangan darat yang dilakukan oleh Israel, jumlah korban tewas di Gaza mencapai 25.000 orang.

Jumlah korban tewas tersebut sebagian besar merupakan anak-anak, perempuan dan lansia.

Baca Juga: Investasi USD 800 Juta, Aset ESSA di Banggai Sulawesi Tengah Ini Ternyata Jadi Pabrik Amonia Pertama di Dunia yang Gunakan Teknologi Mutakhir

Selain serangan di jalur Gaza, militer Israel juga melancarkan serangan-serangan baru di Tepi Barat.

Bersamaan dengan itu, serangan rudal terjadi di Suriah, Lebanon, Irak, dan Yaman pada hari Sabtu, 20 Januari 2024.

Hal tersebut tentunya menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya konflik yang lebih luas.

Baca Juga: Belum Setahun Diresmikan, Smelter Nikel Senilai Rp16 Triliun di Kutai Kartanegara Sudah Memakan Korban, Kok Bisa?

Iran melaporkan bahwa terdapat lima anggota Garda Revolusinya termasuk seorang perwira intelejen senior tewas dalam serangan rudal tersebut.

Meskipun begitu, rudal dan roket yang diluncurkan oleh pejuang yang bersekutu dengan Iran di Irak, tempat kelompok tersebut menargetkan pasukan AS, menghantam pangkalan udara al-Asad.

Disaat jumlah korban jiwa semakin menlonjak, beredar kabar bahwa militer Israel telah menghancurkan setidaknya 16 kuburan di Gaza.

Baca Juga: Ferran Torres Jemawa Setelah Sukses Cetak Hattrick di Laga Liga Spanyol 2023-2024 Real Betis vs Barcelona

Selama operasi darat, para tentara telah menghancurkan kuburan menggunakan buldoser.

Bahkan, penghancuran tersebut membuat beberapa jenazah keluar dari kuburan.

Tentunya sengaja menghancurkan situs keagamaan seperti kuburan dan mengubahnya menjadi sasaran militer melanggar hukum internasional.

Baca Juga: Xavi Hernandez Kritik Pedas Gol Kontroversial Vinicius Junior di Laga Real Madrid vs Almeria Usai Susah Payah Bawa Barcelona Menang

Sehingga hal tersebut bisa dikatakan tindakan Israel dapat dianggap sebagai kejahatan perang.

Sumber lain mengatakan bahwa tentara tampaknya menggunakan kuburan sebagai pos militer, dengan buldoser mengubah beberapa kuburan menjadi tempat pementasan.

Sementara itu, dari pihak Israel mengatakan bahwa hal itu dilakukan untuk menentukan apakah sandera Israel yang ditangkap selama serangan lintas batas pada 7 Oktober oleh kelompok Palestina Hamas dimakamkan di sana.

Baca Juga: Bakal Telan Dana Rp13,9 Miliar, Jembatan di Madiun yang Putus Sejak 2021 Akibat Banjir Akhirnya Dibangun Lagi

Israel malah menuduh kuburan tersebut digunakan oleh Hamas untuk “tujuan militer”. ***

 

Rekomendasi