

inNalar.com – Laga maut Arema vs Persebaya mendapat perhatian dunia. Menelan korban meninggal dunia hingga mencapai 205 orang, berbagai pesohor dunia seperti Lee Min Ho, Mesut Ozil hingga pihak FIFA turut buka suara.
Tragedi mendekam di stadion Kanjuruhan terjadi pada 1 Oktober 2022 usai laga maut Arema vs Persebaya. Merespon hal ini, Mesut Ozil sebagai atlet sepak bola Internasional turut buka suara.
“Turut berbelasungkawa untuk semua korban meninggal dalam peristiwa di Malang, Indonesia. Saya berdoa untuk para korban semoga ditempatkan di tempat yang paling mulia di sisi TUHAN. #KanjuruhanStadium,” tulis Mesut Ozil pada Twitter pribadinya @M10 pada 2 Oktober 2022 pukul 16.22 WIB.
Tak hanya Mesut Ozil, aktor kenamaan Korea Selatan, Lee Min Ho juga turut merespon bencana sepak bola ini.
“Pray for Indonesia Kanjuruhan,” tulis Lee Min Ho melalui unggahannya di Instagram.
Tak heran jika saat ini, mata dunia seolah tertuju pada Indonesia terkait tragedi memilukan ini. Pasalnya, hingga saat ini dikabarkan ada 205 orang yang meninggal dunia akibat tragedi tersebut.
Dilansir dari Twitter @BM_NGALAM, berikut informasi mengenai korban meninggal dunia yang sudah tembus 205 orang.
“Korban MD (meninggal dunia) yang sudah kedata 187 orang dan korban MD yang belum kedata atau belom teridentifikasi 18 orang jadi total korban MD 205 orang,” tulis akun Twitter @BM_NGALAM pada 2 Oktober 2022 pukul 12.53 WIB.
Presiden FIFA, Gianni Infantino juga turut buka suara terkait insiden memilukan ini.
Baca Juga: Bocoran Link Live Streaming Preman Pensiun 6 Hari Ini Episode 32: Toni Masih Kuasai Terminal?
“Dunia sepak bola sedang shock menyusul insiden tragis yang terjadi di Indonesia pada akhir pertandingan antara Arema FC dan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan,” kata Presiden FIFA Gianni Infantino, dikutip dari situs resmi FIFA.
Ia juga turut menyampaikan belasungkawa terkait insiden yang menambah rentetan sejarah kelam sepak bola dunia ini.
“Ini adalah hari yang gelap. untuk semua yang terlibat dalam sepak bola dan tragedi di luar pemahaman. Saya menyampaikan belasungkawa terdalam saya kepada keluarga dan teman-teman para korban yang kehilangan nyawa setelah insiden tragis ini,” ujar Gianni.
“Bersama FIFA dan komunitas sepak bola global, semua pikiran dan doa kami bersama para korban, mereka yang terluka, bersama dengan rakyat Republik Indonesia, Konfederasi Sepak Bola Asia, Asosiasi Sepak Bola Indonesia, dan Sepak Bola Indonesia. Liga, pada saat yang sulit ini,”.
Dengan ratusan korban jiwa yang melayang, tragedi Kanjuruhan resmi mencetak sejarah sebagai tragedi sepak bola paling memilukan kedua di dunia.
Melansir Priceonomics, jika dilihat dari jumlah korban meninggal dunia hingga saat ini tragedi Kanjuruhan menduduki posisi kedua setelah tragedi yang terjadi di Peru yang menalan korban hingga 328 pada tahun 1964 silam.
Insiden memilukan di markas Arema ini bahkan sudah melebihi jumlah korban dari tragedi Hillsborough pada tahun 1989 di Inggris yang menewaskan 96 orang.
Begitu juga dengan tragedi di Ghana pada tahun 2001 yang menyebabkan 126 orang meninggal dunia akibat insiden di ajang sepak bola.
***