Konflik Perang Hamas-Israel Memanas, Kini Heboh Aksi Hacker Ikut Serang Situs Berita Ternama

inNalar.com – Sudah 4 hari terhitung dari 7 Oktober 2023 konflik antara Hamas dan Israel berlangsung.

Di tengah perang Hamas-Israel, diberitakan bahwa hacker ikut serang situs berita.

Aksi hacker ini diketahui menyerang sasaran mereka yaitu Israel di tengah perangnya dengan Hamas.

Baca Juga: Bikin Geger! Candi Peninggalan Majapahit di Sidoarjo Jawa Timur Ini Dikelilingi oleh Semburan Lumpur

Kelompok hacker atau peretas ini mengatakan mereka menyerang Israel secara online.

Mereka mengganggu dan merusak situs web berita ternama milik Israel seperti Jerusalem Post.

Konflik antara Israel dan Hamas ini menarik perhatian global dan para peretas yang berpikiran politik atau disebut hacktivist mendukung pertempuran tersebut.

Baca Juga: Gandeng Rusia, Megaproyek Kilang Minyak di Tuban dapat Pendanaan Senilai Rp205,05 Triliun, Luasnya…

Hacktivist mendukung pihak yang mereka sukai dengan meretas website milik lawan.

Record Future, perusahaan intelijen dunia maya melalui Reuters mengatakan bahwa ada lusinan korban yang diretas tiap harinya.

Dampak buruk yang serius terkait dengan peretasan ini belum terlalu terlihat.

Baca Juga: Buka 24 Jam di Tengah Hutan, Warung ‘Abadi’ di Mojokerto Ini Bertahan Sendirian, Ternyata Dulu Tempat…

Namun, aktivisme seperti ini dapat dijadikan cara untuk mewujudkan perang secara online.

Dilansir dari Reuters, kelompok peretas yang mendukung Hamas, AnonGhost, mengatakan bahwa mereka mengganggu aplikasi peringatan darurat Israel.

Adapun kelompok lain dengan nama AnonymousSudan mengatakan bahwa mereka menargetkan infrastruktur penting Israel.

Diberitakan ada lebih dari 100 situs di Israel yang telah diretas sementara.

Peretasan ini dilakukan dengan membanjiri situs dengan traffic yang tidak autentik.

Pemimpin Redaksi Jerusalem Post, Avi Mayer melalui Reuters mengatakan bahwa hacker berhasil membuat situsnya offline selama beberapa hari.

Ia juga mengatakan bahwa peretasan tersebut ialah serangan terhadap kebebasan pers.

Hingga saat ini, konflik antara Hamas dan Israel masih berlangsung dan diperkirakan hacker masih akan menargetkan untuk meretas beberapa situs.

Walaupun belum ada dampak yang serius perihal perasan hacker pada konflik Hamas dan Israel ini tetap tidak boleh dianggap sebelah mata.

Perang secara online, propaganda, serta provokasi kedua kelompok hacker pendukung Hamas dan Israel bisa saja mempengaruhi publik yang luas.***

 

 

Rekomendasi