

Batam, inNalar.com – Konflik pembebasan lahan di Rempang, Kota Batam semakin mencekam, Kamis (7/09/2023).
Aparat gabungan yang terdiri TNI, Polri dan BP Batam mulai merangsek masuk ke kampung adat masyarakat Rempang, Batam.
Aksi para aparat melakukan kekerasan ke warga sipil tersebar luas di dunia maya. Bahkan, mereka sampai menembakkan gas air mata.
Dilansir inNalar.com dari Twitter Solidaritas Rempang, terlihat warga menemukan sekotak gas air mata yang digunakan aparat untuk mengusir warga.
“Lihat barang bukti ini (sekotak gas air mata), ini pembunuhan anak-anak ini,” terang perekam video.
“Di sana juga ada lagi 2 pak,” timpal massa lain.
Dalam unggahan lain, juga terlihat anak-anak sekolah menjadi korban penembakan gas air mata.
Mereka sampai lari terbirit-birit untuk menghindar. Dan tak sedikit wanita pingsan dalam insiden tersebut.
“Tembak aja anak-anak ini, mereka ini harapan bangsa. Anak-anak banyak yang pingsan,” terang salah satu ibu korban yang kesal dengan tindakan aparat.
Lebih lanjut, terlihat salah seorang korban pria setengah baya yang mengalami luka parah di bagian wajahnya.
Pria berbaju hijau itu diamankan oleh massa lain dan dibawa ke sebuah waruh untuk diobati.
Pasalnya, bagian wajah tepat di hidung korban kulitnya mengelupas dan mengeluarkan darah sembari merintih kesakitan.
Baca Juga: Sandy Walsh Unggah Musik Koplo Saat Latihan Jelang FIFA Matchday, Marselino: Wong Jowo Rek!
Informasi yang diterima di lokasi, aparat gabungan TNI, Polri dan BP Batam mulai masuk pada pukul 10.00 WIB.
Ribuan warga yang menolak aksi pembebasan lahan itu pun menghadang di jembatan 4.
Kabarnya, beberapa warga juga ditangkap dan dimasukkan dalam mobil aparat. Kondisi terkini kedua belah pihak masih bentrok.