

inNalar.com – Pemerintah melalui Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) ternyata telah menyetujui pembentukan beberapa KEK baru, salah satunya di Tanjung Sauh, Batam, Kepulauan Riau.
KEK yang diusulkan di Batam, Kepulauan Riau itu menurut kabar pembangunannya telah diusulkan lebih dulu oleh Crazy Rich PT Batamraya Sukses Perkasa.
Adapun terkait komitmen realisasi investasi yang diusulkan oleh PT Batamraya Sukses Perkasa untuk pembangunan KEK Tanjung Sauh adalah senilai Rp199,6 Triliun.
Targetnya sendiri, Kawasan Industri di Batam itu akan menyerap tenaga kerja sebanyak 366.087 orang hingga tahun 2053 mendatang.
Diketahui, Investor utama dari KEK Tanjung Sauh adalah PT Panbil Utilitas.
Ditaksir, investor utama Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) asal Batam itu akan mendatangkan investasi ratusan triliun dalam 30 tahun kedepan.
Menurut informasi, pembangunan KEK baru tersebut telah disetujui oleh pemerintah pada tanggal 30 November 2023 lalu.
Pembangunan KEK Tanjung Sauh di Batam ditargetkan rampung konstruksi pada tahun 2024 ini.
Sedangkan, untuk operasinya sendiri, ditargetkan mulai pada tahun 2027 mendatang.
Berdasarkan informasi yang dikutip dari laman resmi BPK Kepri, proyek Kawasan Industri Tanjung Sauh masuk ke dalam 10 proyek strategis nasional (PSN).
Hal tersebut sesuai dengan amanat dari Keputusan Menko Bidang Perekonomian No. 21 Tahun 2023 yang menerangkan terkait Proyek Strategis Nasional.
Diusut terkait rencana bisnisnya, KEK ini kabarnya akan melakukan pengembangan industri komponen elektrik, idnsutri perakitan, industri berat, serta pengembangan energi PLTU dan solar panel.
Pengembangan KEK Tanjung Sauh sendiri dilakukan meningkatkan penanaman modal di Batam dan telah melalui beberapa kajian.
KEK Tanjung Sauh di Batam, Kepulauan Riau disebut-sebut memiliki keunggulan geostrategis, optimalisasi kegiatan industri, export, serta import.
Selain itu, Kawasan Industri ini juga memiliki percepatan pengembangan wilayah yang kedepannya akan menjadi sebuah terobosan baru dalam pengembangan kawasan pertumbuhan ekonomi. ***