Komitmen Dukung Pelestarian Lingkungan, BRI Menanam Ribuan Pohon Produktif di Desa Kutuh Bangli


Bangli, inNalar.com –
Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) BRI Peduli kembali gerakkan Program BRI Menanam – Grow & Green.

Kali ini gerakan BRI Menanam digeliatkan Bank Rakyat Indonesia di Desa Kutuh, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali.

Pelaksanaan tanam pohon bersama Kelompok Tani dan masyarakat lokal yang diselenggarakan pada Senin, 25 November 2024 spesial.

Baca Juga: Gegara Ingkar Sumpah, Satu Kampung di Sulawesi Selatan Dikutuk Jadi Batu

Pasalnya, aktivitas ini juga sekaligus sebagai bentuk dukungan terhadap Peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia.

Dalam pelaksanaannya, BRI berbagi 5.000 bibit pohon bersama Kelompok Petani di desa tersebut.

Detailnya, 1.500 bibit di antaranya akan tumbuh menjadi Pohon Alpukat, sedangkan 3.500 bibit akan menjadi tanaman Matoa.

Baca Juga: Dirombak Sri Mulyani, Pensiunan PNS Golongan Ini Dapat Tunjangan Tambahan Rp400 Ribu: Begini Rinciannya!

Berkenaan dengan aktivitas TJSL di Kabupaten Bangli, Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto mengungkapkan, Program BRI Menanam – Grow & Green di Desa Kutuh menjadi bagian dari bentuk kepedulian dan tanggung jawab perseroan.

Perseroan berkewajiban untuk mendukung upaya pemerintah untuk menjaga keseimbangan alam dan lingkungan.

Bersamaan dengan itu, perseroan pun juga sekaligus dapat mendorong perekenomian masyarakat lokal, salah satunya di Kabupaten Bangli.

Baca Juga: Nilai Investasinya USD 900 Juta, Proyek Tambang di Kalimantan Barat Ini Hampir Rugikan Negara

“Dengan program ini, kami membantu masyarakat setempat untuk menjaga alam dan keseimbangan lingkungan,” ucap Hendy.

“Tanaman yang ditanam juga suatu saat nanti bisa membantu perekonomian masyarakat setempat,” pungkasnya.

“Ini adalah bentuk komitmen BRI dalam mendukung pembangunan dan pertumbuhan kinerja berkelanjutan yang berbasis Environment, Social and Governance (ESG)”, lanjutnya.

Baca Juga: Sempat Digadang Proyek Termahal se-Dunia, Jembatan Rp225 Triliun di Banten ini Berujung Mangkrak

Progran BRI menanam bersama masyarakat lokal ini juga diharapkan menjadi bentuk praktik pembangunan berkelanjutan.

Muara baiknya adalah semua pihak turut terlibat dalam pelestarian lingkungan, upaya penyerapan karbon.

Bagi perseroan sendiri, aktivitas ini juga dapat menjadi bentuk suportif bagi masyarakat untuk terus melakukan pemberdayaan dan peningkatan ekonomi rakyat secara kolektif.

Baca Juga: Dibangun di Pulau Buatan, Bandara Rp100 Triliun di Banten Ini Dirancang Arsitek Terkenal Dunia

I Wayan Swastika (44), Ketua Kelompok Munduk Buluh mengungkapkan, mulanya para Petani Desa Kutuh belum bisa produktif dengan lahan hutan mereka.

Pasalnya, pihaknya belum mendapatkan izin dari pihak Pemerintah. Namun sejak 2017, Kelompok Munduk Buluh mulai bisa produktif, bahkan kini lahan hutan tersebut menjadi sumber penghasilan mereka.

“Dulu sebelum kelompok tani terbentuk, kami hanya memanfaatkan hutan untuk mencari rumput untuk pakan ternak,” kisah Sang Ketua Kelompok Munduk Buluh.

Baca Juga: Dulu Ditolak Bank Utang USD 28 Juta, Kini Perusahaan Tambang Kalsel Ini Melejit Jadi Raksasa Batu Bara RI

“Sekarang kami sudah bisa menggarap hutan hingga kahirnya kami berkolaborasi dengan Yayasan Lada Sinergi dan BRI untuk melakukan penanaman tanaman produktif di lahan ini”, ucap gembira I Wayan Swastika.

Dengan adanya kolaborasi cantik ini, ia mengharapkan penghijauan di kawasan hutan desanya terus membangkitkan perekonomian anggota kelompok taninya.

“Program BRI Menanam – Grow & Green tersebut tujuannya sangat bagus dan sesuai dengan rencana pengembangan kelompok.”

Baca Juga: Unik, Penduduk Kampung di Sulawesi Utara Ini Rutin Belanja ke Luar Negeri Tanpa Pakai Uang

“Tentunya selain menjadikan penghijauan di kawasan hutan kami, kami juga dapat memanfaatkan hasil dari tanaman yang kami tanam kedepannya yang dapat membantu meningkatkan kesejahteraan kelompok tani kami tentunya,” tuturnya.

Kegiatan produktif ini menjadi upaya nyata BRI dalam membantu pemerintah mengurangi dampak bencana alam seperti banjir, longsor, dan kekeringan.

Sekaligus juga menjadi kontribusi utama dalam mengurangi emisi dan menghalau efek negatif dari dampak perubahan iklim, ucap Catur.

Baca Juga: Aisar Khaled Akui Ingin Dekati Fuji, Gelagat Fadly Faisal Seolah Buka Jalan Perjodohan Keduanya

Sejak diluncurkan pada tahun 2023 Program BRI Menanam – Grow & Green telah memberikan kontribusi dalam melawan perubahan iklim dan membantu menjaga keseimbangan lingkungan.

Hingga saat ini, program ini telah melibatkan 23 kelompok tani dan nelayan di berbagai wilayah di Indonesia.

Selain itu, tercatat lebih dari 60.300 pohon telah tertanam dan terpelihara dengan baik dan 2.430 fragmen karang telah ter-transplantasi untuk memulihkan ekosistem laut.

Baca Juga: Ada Permukiman Unik di Bawah Kota Jakarta, Kampung Ini Dihuni 83 KK Tapi Tak Terlihat Banyak Mata

Selain berdampak pada keseimbangan lingkungan, program ini juga berkontribusi pada pemberdayaan masyarakat dengan melibatkan 1.080 kepala keluarga, menciptakan lapangan kerja dan berpotensi menyerap karbon sebesar 17,96 ribu ton CO2e per tahun.

“BRI Menanam – Grow & Green adalah wujud komitmen kami dalam mendukung pelestarian lingkungan sekaligus memberdayakan masyarakat,” tutur Catur.

“Dengan semangat gotong royong, program ini terus berlanjut di berbagai titik lainnya, memperkuat komitmen BRI untuk melestarikan bumi demi generasi mendatang”, lanjutnya.***

Rekomendasi