

Jakarta, inNalar.com – Tekad kuat PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) dalam pemberdayaan UMKM berbuah pencapaian manis.
Terbukti hingga November 2024, BRI telah berhasil menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp175,66 triliun.
Tercatat oleh BRI, penerima KUR dari UMKM yang berada di seluruh Indonesia totalnya mencapai 3,7 debitur.
Baca Juga: Kenaikan UMK 6,5 Persen Untuk Kawasan Jakarta Bawa Angin Segar Bagi Para Pekerja, Intip Nominalnya
Penyaluran kredit ini dilakukan perseroan spesial untuk pelaku usaha kecil dan menengah yang menekuni sektor strategis dan produktif.
Sektor strategis dan produktif yang disebutkan Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mencakup bidang pertanian, perdagangan, dan perikanan.
“Melalui KUR, kami tidak hanya menyediakan pembiayaan, tetapi juga memberdayakan UMKM agar mampu tumbuh lebih berkelanjutan,” ucap Supari.
Lebih terangnya, Supari menyebut bahwa distribusi KUR ke seluruh penjuru wilayah Indonesia memang difokuskan pada sektor produksi.
“Sektor Pertanian menjadi penyumbang terbesar di antara sektor lainnya, yaitu senilai Rp.69,60 triliun atau mengambil porsi 39,62%,” lanjutnya.
Sebelumnya, Supari sempat mengusulkan adanya dua ranah pembagian dalam skema penyaluran KUR tahun mendatang.
Baca Juga: Berapa UMR Kalbar 2025? Ini Dia Perhitungan UMK Terbaru Mempawah, Ketapang, dan Pontianak
Penyaluran kredit nantinya diharapkan dapat mencakup dua goals besar, yaitu mendorong inklusivitas dan graduasi pelaku UMKM.
Pengusulan skema baru ini, menurut Supari, teramat penting untuk direalisasikan lebih lanjut.
Pasalnya, penerima kredit bersubsidi dari Pemerintah RI memiliki kualifikasi yang beragam.
Baca Juga: Rekomendasi Sepatu Lokal Paling Terkenal di Promo 12.12
“KUR harus mulai berbeda skemanya. Menurut saya ada dua skema, yakni dalam rangka inklusi dan dalam rangka menyiapkan graduasi atau pregraduasi,” terangnya.
Supari menuangkan usulan tersebut dalam diskusi bertajuk Menuju Satu Dekade KUR untuk Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Nasional melalui Pembiayaan Usaha Produktif, di Jakarta (13/11).
Menurut data pengkajian hasil kolaborasi BRI dan BRIN, dapat diketahui bahwa penyaluran KUR mampu meningkatkan pendapatan debitur.
Baca Juga: Jelang Libur Nataru, Begini Cara Mudah Top-Up Saldo BRIZZI
Rerata peningkatan pendapatan debitur mencapai 32% – 50%. Kemudian KUR sendiri juga mampu meningkatkan keuntungan sekitar 34%-38%.
Meski debitur juga menghadapi peningkatan pengeluaran sebab adanya angsuran KUR dan biaya teknis lainnya.
Kendati demikian, keterampilan teknis dapat mendorong efisiensi biaya.
Baca Juga: BRI Raih 7 Penghargaan di Ajang Top 100 CEO & The Future Leaders 2024
Di samping itu, pelaku usaha yang mendapatkan KUR cenderung memiliki tenaga kerja 28% lebih banyak ketimbang non debitur KUR.***