

inNalar.com – Siapa sangka, geliat pembangunan ekonomi Indonesia telah dibangun oleh perusahaan semen ini sejak 1968.
Dengan mengandalkan keberlimpahan sumber daya alam dari Desa Biring Ere, perseroan legendaris ini mulakan produksi semennya dari sejumlah pabriknya yang dibangun di Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan.
Bermula dari Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 1971, Presiden RI Soeharto kala itu mengesahkan Perusahaan umum (Perum) yang diberi nama Semen Tonasa.
Pembentukan perusahaan ini merupakan buah dari perencanaan strategis nasional pada tahun 1960-an yang diberi nama Proyek Tonasa I.
Seiring berjalannya waktu, akhirnya model perusahaan ini pun bertransformasi menjadi sebuah perseroan pada tahun 1975.
Kabar gembiranya, geliat perusahaan ini makin ekspansif ketika RI dan Kanada saling menjalin kemitraan guna mengembangkan pabrik semen.
Baca Juga: Angkat Komisaris dan Direktur Baru, PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) Catatkan Penurunan Aset
Secara bertahap emiten ini pun mengekspansikan pabriknya mulai dari unit II sampai dengan V.
Lantas, bagaimana dengan pabrik semen unit I? dikarenakan operasionalnya dinilai kurang efisien, Tonasa I akhirnya diberhentikan.
Melansir dari situs resmi perusahaannya, PT Semen Tonasa memiliki empat unit pabrik yang memanfaatkan bahan baku yang diambil dari sebuah desa mungil Biring Ere.
Kapasitas pabrik semen unit II dan III per tahunnya serupa, yakni mampu produksi 590.000 ton.
Sementara untuk unit IV dan V, kapasitas masing-masing jauh lebih jumbo yaitu 2.300.000 ton dan 2.500.000 ton semen per tahun.
Saham perusahaan yang menaungi pengelolaan Pabrik Semen Tonasa di pelosok Sulawesi Selatan ini dilepas oleh Pemerintah RI pada tahun 1990-an.
Baca Juga: Rombak Jajaran Komisaris, Pabrik PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) di Rembang Jadi Objek Vital Nasional
Pemerintah RI diketahui menjual seluruh saham yang ditanamnya di PT Semen Tonasa kepada Semen Gresik.
Produksinya semakin memuncak usai perusahaan mengembangkan pabrik semen perseroan yang berbasis di Sulawesi Selatan ini.
Total kemampuan produksi semennya sendiri apabila dijumlahkan dengan seluruh unit pabrik perusahaan mencapai 5.980.000 ton per tahun.
Hingga pada tahun 2013, Pemegang Saham PT Semen Tonasa berubah nama dan secara resmi berubah menjadi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.
Meski usia perusahaan hampir mencapai 56 tahun, PT Semen Tonasa ini masih menjadi penopang ekonomi daerah terutama di Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan.
Ditunjang dengan fasilitas pembangkit listrik dan pelabuhan khusus Biringkassi, akses distribusi produknya pun mudah dijangkau oleh pasar dalam negeri maupun mancanegara.***