

inNalar.com – Sudah bukan hal asing pada masa kepemimpinan Soeharto, petani menjadi profesi yang terpandang.
Terjadinya perubahan sektor pertanian pada masa Soeharto menjadikan alasan mengapa profesi petani sangat penting di era tersebut.
Terjadinya peningkatan produksi di banyak jenis pertanian dan perkebunan membuat petani jadi prioritas di masa pemerintahan Soeharto.
Terdapat banyak masalah pertanian di awal kepemimpinan Soeharto seperti adanya krisis pangan dan tidak produktifnya pertanian.
Dilansir dari YouTube Golkar 2024, Soeharto melakukan Revolusi Hijau sebagai solusi untuk mengatasi masalah pertanian tersebut.
Banyak petani yang merasa pada era tahun 1970-an mereka benar-benar dimanjakan dan mendapatkan banyak fasilitas gratis.
Baca Juga: 7 Wilayah di Provinsi Jawa Tengah Ini Torehkan Jumlah Perceraian Paling Tinggi, Adakah Daerahmu?
Fasilitas tersebut seperti pupuk, pestisida, dan bibit unggul yang tentunya sangat menolong petani pada saat itu.
Program Revolusi Hijau yang dilakukan pada tahun 1967 ini dilakukan juga untuk meningkatkan produksi pertanian untuk menghindari krisis pangan.
Pada masa tersebut pertanian menggunakan bibit serta pestisida yang unggul dan agar penggarapan irigasi.
Baca Juga: Tiketnya Cuma Rp2000, Kereta Api di Aceh Namanya Mirip Pahlawan Nasional, Pernah Naik?
Program ini juga akhirnya dapat mengatasi masalah kelaparan juga krisis pangan karena naiknya produktivitas petani padi.
Banyak petani yang juga mengaku senang dengan adanya irigasi pada zaman Soeharto.
Irigasi tentunya dapat membantu kinerja petani dalam proses pengairan sawah.
Banyak dari irigasi pada masa Soeharto yang masih berfungsi saat ini.
Tidak hanya masalah produksi, Presiden Soeharto juga memperhatikan seputar pemasaran hasil tani.
Presiden Soeharto mengembangkan program Agribisnis yang nantinya dapat menaikkan nilai tambah hasil tani.
Pada masa Soeharto, petani Indonesia bahkan mampu menjadi penyumbang untuk krisis pangan dunia.
Soeharto juga mengatakan bahwa petani Indonesia memiliki andil yang besar untuk penyumbangan hasil tani untuk mengatasi krisis pangan.
Petani Indonesia dengan sukarela memberikan bantuan sebesar 100 ribu ton gabah untuk petani miskin dunia.
Bahkan pada saat itu, Soeharto mendapatkan penghargaan dari organisasi pangan dan pertanian PBB atau FAO atas kontribusinya untuk swasembada beras pada tahun 1984.
Presiden Soeharto juga sangat peduli pada petani dan sering mengikuti panen raya di beberapa daerah di Indonesia.
Presiden Soeharto memiliki andil besar dalam pembangunan irigasi yang tersebar di seluruh negeri.
Banyak dari petani yang berterima kasih pada Presiden Soeharto atas jasanya pada pertanian Indonesia.
Dengan adanya peningkatan yang signifikan pada sektor pertanian, tentunya menjadikan petani sebagai profesi penting pada masa Soeharto.
Pada saat itu, Soeharto tidak hanya membantu membangun pertanian Indonesia, namun juga kesejahteraan profesi petani dan masyarakatnya.***