
inNalar.com – Sudah tahu tentang pondok pesantren di Bandung yang viral karena terlibat langsung dalam aksi iklim?
Melalui usahanya ponpes di Bandung ini bisa membiayai kehidupan para santrinya dengan usaha bank sampah.
Salah satu pesantren yang terletak di Kampung Sukamaju, Desa Cimekar, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung ini memiliki keunikan tersendiri.
Baca Juga: Berjuluk Sekolah Master, Sekolahan di Depok ini Ternyata Menjadi Tempat Belajar Anak Jalanan
Pasalnya, tempat belajar ini dikenal sebagai pondokan yang ramah lingkungan dan menjadi pioneer kegiatan aksi iklim di lingkungan pesantren. Aksi tersebut dilakukan sebagai upaya pencegahan perubahan iklim dan pemanasan global.
Hingga saat ini, sudah terdapat 100 hingga 150 santri anak yatim dan dhuafa di pesantren tersebut.
Menariknya, para santri hidup dan belajar di sini tanpa dipungut biaya sepeser pun lho.
Baca Juga: Pesantren Waria Al-Fatah Yogyakarta, Jadi Tempat Aman Para Transpuan Beribadah
Untuk membiayai kehidupan para santrinya, pesantren Al Kasyaf Bandung membuka beberapa usaha.
Salah satunya adalah usaha bank sampah induk dan pertanian organik yang penghasilannya digunakan untuk menunjang kehidupan para santrinya.
Sampah-sampah tersebut didapatkan dari perumahan, perkantoran, hingga rumah makan yang selanjutnya akan dikelola oleh para santri.
Baca Juga: Kuota Terbatas! Peacesantren Welas Asih, Pesantren yang Terapkan Kurikulum Kerukunan dan Kedamaian
Hasil pengelolaan sampah tersebut kemudian akan menghasilkan pupuk kompos yang selanjutnya digunakan sebagai pupuk sayuran organik serta magot yang digunakan untuk pakan hewan ternak seperti domba, ayam, dan ikan.
Selain sampah organik, santri pesantren Al Kasyaf ini juga mengelola sampah nonorganik seperti bekass botol air mineral yang kemudian disulan menjadi barang bermanfaat.
Dari kesungguhan pesantren tersebut mengelola usaha bank sampah akhirnya pada tahun 2024 mereka mendapatkan penghargaan bank sampah terbaik di Kabupaten Bandung.
Selain bank sampah, terdapat usaha lain yang dijalankan seperti pembuatan tempe dan sabun cuci organik yang ramah lingkungan.
Sabun cuci ramah lingkungan tersebut digunakan untuk kebutuhan para santrinya serta dipasarkan ke tempat yang membutuhkan seperti rumah makan dan hotel.
Para santri rupanya juga dilatih menjadi barista karena di dekat pondok pesantren juga dikelola sebuah cafe kecil-kecilan.
Baca Juga: Sampai Dilirik PBB! Kurikulum Pondok Pesantren di Garut Ini Paling Beda
Dilansir dari Dr Giovani atau yang kerap dipanggil Mang Geo yang merupakan pimpinan pondok pesantren ini, Al Kasyaf ini menerapkan konsep ekosufisme.
Konsep ekosufisme ini merupakan konsep mencintai Tuhan melalui berdzikir dan memuliakan ciptaannya berupa manusia dan alam semesta.
Karena keunikannya, pondok pesantren Al Kasyaf ini juga banyak mendapatkan kunjungan dari masyarakat.
Pondok pesantran Al Kasyaf ini kerap dijadikan sebagai tempat belajar bagi keluarga, anak sekolah PAUD, dan kelompok masyarakat.
Pengunjung akan diajari tentang keterampilan di pesantren mengenai bagaimana cara membuat sabun ramah lingkungan, pengelolaan sampah, dan lain-lain oleh para santri di pesantren ini.
Ada hal menarik lain di pesantren ini berkaitan dengan upaya kelestarian airnya. Sebab, ternyata air bekas wudhu di pesantren tersebut tidak dibuang begitu saja.
Namun, air bekas wudhu tersebut akan ditampung terlebih dahulu kemudian digunakan untuk mengairi sayuran organik.
Jadi, itulah informasi mengenai pesantren unik Al Kasyaf di Bandung. Apakah kamu tertarik berkunjung untuk belajar bersama para santri? ***