Kisah Pengusaha Jambu di Kudus, Sukses Kembangkan Usaha Berkat Pemberdayaan BRI


inNalar.com
– Buah jambu citra, dengan bentuk loncengnya yang khas, memiliki daging tebal, kadar air tinggi, dan rasa manis yang menjadi favorit masyarakat.

Varietas jambu air unggulan ini berhasil dipopulerkan oleh para petani di Desa Menawan, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Namun, yang menarik, bibit jambu citra yang kini tumbuh subur di desa tersebut bukan varietas endemik daerah ini.

Siswadi, salah satu petani asli Desa Menawan, menceritakan bahwa sebelumnya desa ini menanam jambu air varietas cincalo.

Baca Juga: Jika Ada 11 Pertanda ini, Maka Anda Dilahirkan Sebagai Seorang Penyendiri

“Awalnya memang jambu cincalo tumbuh di desa kami, namun permintaan pasarnya kurang. Lalu ada salah satu petani yang mencoba berinovasi dengan membeli bibit dari daerah Salaman, Magelang. Pada awalnya kami tidak tahu jenisnya, tetapi setelah tumbuh, ternyata itu adalah jambu citra yang sangat laku di Jakarta,” ujarnya.

Sejak saat itu, para petani di Desa Menawan, yang sebelumnya menanam padi, tebu, dan jambu cincalo, mulai beralih menanam jambu citra. Saat ini, hampir setiap warga di desa tersebut memiliki pohon jambu citra, yang jumlahnya kini mencapai ribuan pohon.

Siswadi, salah satu petani jambu citra, memanfaatkan ilmu yang dimilikinya untuk mengembangkan usaha ini. Dengan dukungan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari BRI, ia mampu membeli pupuk dan obat hama untuk merawat pohon-pohonnya.

Baca Juga: 17 Ciri Orang Akan Sukses, Bisa Jadi Kamu Salah Satu Orang yang Memiliki Potensi!

“Perawatan pohon jambu citra tidak bisa asal-asalan. Kami harus memastikan jarak bunga diatur sekitar 20 cm agar buah yang dihasilkan maksimal. Sebelum panen, jambu juga dibungkus dengan plastik untuk melindungi kualitasnya,” jelasnya.

Tidak hanya itu, KUR BRI juga dimanfaatkannya untuk membeli jaring perangkap kelelawar, hama utama yang sering merusak jambu citra.

Dengan dukungan ini, Siswadi telah menjalankan usaha jambu citra selama hampir enam tahun, dan setiap tahunnya ia mendapat pinjaman KUR untuk mengembangkan usahanya lebih jauh.

Baca Juga: Cuma Jadi Benalu, Jangan Lagi Berteman dengan 10 Tipe Orang Seperti Ini

Awalnya, Siswadi hanya memiliki 50 pohon jambu citra, namun melihat tingginya permintaan pasar, ia meningkatkan jumlah pohonnya menjadi 150. Dengan ratusan pohon ini, dalam satu kali panen, Siswadi bisa menghasilkan sekitar tiga ton jambu citra.

“Hasil panen memang memuaskan, tetapi tentu ada tantangan seperti serangan hama atau kondisi cuaca yang tidak menentu,” tambahnya.

Siswadi pernah mengalami gagal panen akibat serangan hama yang menyebabkan buah busuk dan muncul bintik hitam. “Pernah gagal satu kwintal karena buah rusak. Pengepul tidak mau menerimanya, karena cacat sedikit saja, satu malam dibawa ke Jakarta bisa langsung busuk,” ungkapnya.

Baca Juga: Apapun yang Kamu Ucapkan Pasti Diturutin, Ini 13 Trik Psikologi untuk Mempengaruhi Orang Lain

Ya, selama ini setiap panen raya (2-3 kali dalam setahun), Siswadi selalu ‘menyerahkan’ hasil panennya ke depo (pengepul) jambu citra yang ada di desanya, untuk didistribusikan ke Jakarta, seperti Kramat Jati, kawasan Ceger, Poris, dan ke pedagang kaki lima.

BRI sebagai penyalur KUR terbesar di Tanah Air selalu konsisten dalam memberikan dukungan permodalan bagi pelaku UMKM. Hal itu diakui oleh Siswadi, dimana hampir semua warga di Desa Menawan mendapat bantuan KUR dari BRI.

Melalui BRI, Siswadi berharap ke depannya jamu citra bisa lebih dikenal di kota lain dan KUR dapat dipermudah lagi terutama bagi UMKM lain yang belum mendapatkannya. Itu karena menurut dia, KUR bagi petani jambu citra dapat membantu meringankan untuk biaya perawatan.

Baca Juga: Cek Senyumnya! Ini 10 Pertanda Seseorang yang Dikenal Diam-Diam Tidak Menyukai Anda

Dalam kesempatan terpisah, Direktur Bisnis Mikro Supari mengungkapkan BRI selaku bank terbesar dalam penyaluran KUR di tanah air selalu konsisten dalam memberikan dukungan permodalan bagi pelaku UMKM dan memberikan pendampingan usaha dalam pengembangan produk hingga upaya digitalisasi pelaku UMKM.

Hingga akhir Agustus 2024 BRI telah berhasil menyalurkan KUR kepada 2,6 juta debitur UMKM dengan total nilai mencapai Rp126,12 triliun. Penyaluran KUR BRI tersebut setara dengan 76,44% dari total target penyaluran di tahun 2024 sebesar Rp165 triliun. Apabila dirinci, mayoritas penyaluran KUR BRI didominasi oleh sektor produksi sebesar 59,41%.

Sektor produksi ini diantaranya sektor pertanian, perikanan, industri dan jasa lainnya. Di sisi lain, BRI juga berhasil menjaga kualitas KUR yang disalurkan. Hal ini tercermin dari rasio NPL KUR yang berada di kisaran 2,31%.

Penyaluran KUR oleh BRI ini merupakan salah satu wujud nyata komitmen BRI dalam mendukung sektor UMKM yang menjadi tulang punggung perekonomian nasional.

Dengan bunga yang rendah dan persyaratan yang mudah, KUR BRI diharapkan mampu meningkatkan akses pembiayaan bagi pelaku usaha mikro dan kecil yang membutuhkan modal untuk mengembangkan usahanya.

Rekomendasi