Khutbah Jumat Singkat Terbaru Tanggal 9 Desember 2022 dengan Tema Bahaya Memiliki Rasa Dengki Kepada Manusia


inNalar.com – Berikut ini adalah khutbah Jumat singkat terbaru yang cocok dibawakan pada tanggal 9 Desember 2022.

Pada teks khutbah Jumat kali ini mengambil tema bahaya memiliki rasa dengki kepada manusia.

Teks khutbah Jumat ini juga dapat digunakan oleh khatib dalam menyampaikan pada sholat Jumat.

Baca Juga: 10 Tahun Pacaran, Jung Kyung Ho Bahas Hubungannya dengan Sooyoung Girl’s Generation dan Rencana Pernikahan

Inilah khutbah Jumat yang berisi ajakan yang dilakukan sebelum sholat Jumat sebagai pengganti sholat dzuhur.

Pada sholat Jumat cocok sekali menjadikan momentum perenungan diri terhadap segala yang kita lakukan selama ini.

Selain itu juga mendengarkan khutbah Jumat pada saat sholat Jumat merupakan kewajiban yang harus dilakukan oleh lak-laki yang beragama Islam.

Baca Juga: Link Live Streaming Jepang vs Kroasia Piala Dunia 2022: Susunan Pemain dan Kabar Terbaru

Juga pada teks khutbah Jumat singkat ini mudah disampaikan dan mudah diresapi oleh jamaah.

Dikutip dari kemenag.go.id berikut ini adalah teks khutbah Jumat dengan tema bahaya memiliki rasa dengki kepada manusia.

Assalamualaikum wr.wb.

Baca Juga: Teks Pidato untuk Peringatan Hari Ibu Lengkap dengan Pantun, Bahagiakan Wanita Super Ini di Hari Bahagianya

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah

Mari kita panjatkan puji syukur kepada Allah Swt yang telah menganugerahkan nikmat iman dan Islam serta kesehatan sehingga kita dapat menghadiri sidang Jumat yang penuh berkah ini. 

Shalawat serta salam semoga tercurah ke pangkuan junjungan kita Nabi besar Muhammad Saw, beserta keluarga, para sahabat, dan orang-orang beriman hingga akhir zaman. 

Baca Juga: LINK Nonton Reborn Rich Episode 8 Sub Indo di VIU, Bukan di LK21 atau Dramaqu: Do Jun jadi Pewaris Soonyang?

Mengawali khutbah Jumat kali ini, khatib mengingatkan kita semua, khususnya diri khatib sendiri, agar senantiasa meningkatkan takwa kepada Allah Swt dengan sebenar-benar takwa.

Yaitu, menjalankan seluruh perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.

Takwa adalah “jalan terang” menuju ke hadirat-Nya, sehingga kita akan menemukan nilai-nilai kebajikan dan kemuliaan sejati, baik di dunia maupun di akhirat kelak.

Baca Juga: Head to Head Brasil vs Korea Selatan Jelang Piala Dunia 2022: Saatnya Memutus Catatan Buruk!

Sidang Jumat yang dimuliakan Allah

Manusia adalah makhluk unik dan istimewa. Berbeda dengan makhluk-makhluk lainnya, manusia dianugerahi unsur-unsur immaterial yang lengkap

Yaitu: ruh, akal, hati, dan nafs (syahwat dan ghadlab) yang terbentuk dalam satu kesatuan yang disebut jiwa (soul).

Baca Juga: Mahasiswa Wajib Tahu! 4 Beasiswa Menarik untuk Kuliah di Luar Negeri, Kuotanya Ada yang Sampai 70 Ribu Lho

Dari komponen immaterial ini, manusia hakikatnya adalah sebagai makhluk spiritual. Masing-masing unsur tersebut memiliki fungsi yang berbeda. 

Ruh memiliki sifat yang suci, cenderung kepada kesejatian (hakikat) dan lebih dekat dengan Allah. Akal berfungsi untuk berfikir, mengingat, menghitung, dan berlogika.

Hati berfungsi untuk meyakini (beriman), mencintai, membenci, empati, dan hal-hal yang berhubungan dengan rasa.

Baca Juga: Profil Song He Kyo, Pemain Drama The Glory, Dilengkapi Catatan Menarik yang Jarang Orang Ketahui

Sedangkan nafsu merupakan energi jiwa yang berpotensi pada kesenangan dan kemarahan (nafs al-ammarah). 

Bagi yang mampu mengendalikan “jiwa tirani” (al-nafs al-ammarah) dengan selalu mendekatkan diri kepada Allah, maka ia akan menjadi pribadi yang utuh.

Sebaliknya, jika seseorang dikendalikan oleh jiwa tirani dengan memenuhi kesenangan-kesenangan dasar, maka ia akan menjadi pribadi yang pincang.

Baca Juga: Lakukan 4 Amalan Ini Sebelum Tidur, Dijamin Kamu akan Tidur Nyenyak dan Masalah Hilang

Sebagai makhluk spiritual, manusia seharusnya mampu membersihkan hatinya dengan melakukan latihan-latihan kebaikan untuk melawan kecenderungan nafsu rendah yang menyukai dosa dan kemaksiatan.

Sidang Jumat yang dirahmati Allah

Di dalam jiwa manusia, sesungguhnya ada unsur energi negatif yang dapat menghancurkan diri, lingkungan, dan peradaban.

Baca Juga: Ambyar! Begini Potret Konser YOASOBI di HITC Jakarta hingga Trending Twitter, Warganet: Wajib Solo Concert Nih

Yaitu “penyakit hati” atau “amradlul qulub” yang menimbulkan sifat sangat buruk.

Imam Al-Ghazali dalam kitab Bidayat Al Hidayah menuturkan bahwa ada tiga sifat hati yang sangat berbahaya, dimana sifat hati tersebut selalu muncul dari zaman ke zaman. 

Tiga sifat hati tersebut akan membawa kepada kebinasaan diri dan penyebab dari sifat-sifat tercela lainnya, yaitu: hasad (iri hati), riya (pamer), dan ujub (angkuh, sombong atau berbangga diri).

Baca Juga: Syekh Ali Jaber Beberkan Amalan Dahsyat Sebelum Tidur Bisa Bikin Semua Masalah Hilang, Lengkap dan Mudah

Dari ketiga penyakit hati tersebut yang memiliki dampak paling dahsyat adalah “hasad” atau dengki.

Hasad adalah klaster problem jiwa yang memiliki dampak luar biasa bagi kehidupan diri, lingkungan, masyarakat, bahkan peradaban itu sendiri.

Betapa banyak perkelahian, percekcokan, dan peperangan fisik dengan saling membunuh dan meniadakan, diakibatkan oleh munculnya sikap dengki.  

Baca Juga: Indah Permatasari Senang Lihat Kepiawaian Arie Kriting Mengurus Sang Anak, Bagaimana Konflik dengan Ibunda?

Menurut Asy-Sya’rawi, penyakit jiwa bernama “hasad” benar-benar nyata. Al-Qur’an sendiri dengan jelas menyebut sifat ini.

Dalam Alquran disebutkan tentang sikap sebagian ahli kitab terhadap Rasulullah Saw.

اَمْ يَحْسُدُوْنَ النَّاسَ عَلٰى مَآ اٰتٰىهُمُ اللّٰهُ مِنْ فَضْلِهٖۚ   

Ataukah mereka dengki kepada manusia (Muhammad) karena karunia yang telah diberikan Allah kepadanya? (QS: an-Nisa: 54)

Baca Juga: Viral Korban Erupsi Gunung Semeru Kesurupan, Pesannya Bikin Bulu Kuduk Merinding

Demikian juga Rasulullah Saw menyebut dengan jelas agar siapapun menghindari penyakit hati ini:

اِياَّ كُم وَالحَسَدَ فَاِنَّ الْحَسَدَ يَاْ كُلُ الْحَسَنَاتِ كَمَا تَاْ كُلُ النَّارُ الحَطَبَ

Artinya: ”Jauhkanlah dirimu dari hasad karena sesungguhnya hasud itu memakan kebaikan-kebaikan sebagaimana api memakan kayu-bakar.” (HR. Abu Dawud). 

Baca Juga: Khutbah Jumat Singkat dan Lengkap Tentang Menumbuhkan Sikap Sabar Saat Ditimpa Musibah

Hasad adalah kejahatan energi tersembunyi yang dapat membahayakan manusia. Allah menyuruh kita untuk meminta perlindungan Allah darinya: “Dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki” (Q.S. Al-Falaq: 5) 

Hasad dapat dianalogikan sebagai suatu benda yang tidak terlihat secara kasat mata.

Namun keberadaannya justru memiliki pengaruh dan dampak yang luar biasa serta bahaya yang lebih ganas dibandingkan dengan sesuatu yang dapat terlihat mata.

Meski hasad tidak terlihat secara kasat mata, namun efek terhadap jiwa dan tatanan sosial sangat nyata.

Baca Juga: Download Reborn Rich Episode 8 Sub Indo Bukan di Drakorindo, tapi Link VIU Ini: Do Jun Menantang Pimpinan Jin

Secara psikologi, hasad memiliki dampak, diantaranya:

1. Membentuk jiwa yang tidak mau mensyukuri atas nikmat yang diberikan oleh Allah (kufur nikmat).  

2. Menyiksa diri sendiri karena hatinya tak tenang yang disebabkan munculnya rasa tidak nyaman atas kebahagiaan orang lain. 

3. Munculnya ghibah, fitnah dan sebagainya yang dapat menimbulkan perpecahan dalam keluarga dan ikatan persaudaraan sesama.

4. Munculnya kebencian dan permusuhan yang dapat menimbulkan kerusakan dalam jangka waktu yang tak terbatas.

Baca Juga: Bukan Michelle Ziudith yang Perankan Adegan Panas di Series Kupu-Kupu Malam, Ternyata Orang Ini

Imam Ahmad dan at-Tirmidzi meriwayatkan hadits dari az-Zubair bin al-Awwam ra dari Nabi Saw, beliau bersabda:

دَبَّ إِلَيْكُمْ دَاءُ الْأُمَمِ قَبْلَكُمْ: اَلْحَسَدُ وَالْبَغْضَاءُ ، وَالْبَغْضَاءُ هِيَ الْحَالِقَةُ ، حَالِقَةُ الدِّيْنِ لاَ حَالِقَةُ الشَّعْرِ، وَالَّذِيْ نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لاَ تُؤْمِنُوْا حَتَّى تَحَابُّوْا، أَفَلاَ أُنَبِّئُكُمْ بِشَيْءٍ إِذَا فَعَلْتُمُوْهُ تَحَابَبْتُمْ؟ أَفْشُوا السَّلاَمَ بَيْنَكُمْ

Penyakit umat-umat sebelum kalian telah menyerang kalian yaitu dengki dan benci. Benci adalah pemotong; pemotong agama dan bukan pemotong rambut. Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, kalian tidak beriman hingga kalian saling mencintai. Maukah kalian aku tunjukkan sesuatu yang jika kalian kerjakan maka kalian saling mencintai? Sebarkanlah salam diantara kalian. (HR. Tirmizi) 

Baca Juga: Brasil Lanjutkan Sisa Piala Dunia 2022 Tanpa Gabriel Jesus dan Alex Telles, Danilo dan Neymar Dapat Teman Baru

Sifat hasad (dengki), Al-Ghazali pernah berkisah tentang bahayanya kepada orang lain.

Hasad adalah sikap batin yang tidak senang terhadap kebahagiaan orang lain dan berusaha untuk menghilangkannya dari orang tersebut.

Menurutnya, hasad adalah cabang dari syukh, yaitu sikap batin yang bakhil untuk berbuat baik. 

Baca Juga: Prediksi Jepang vs Kroasia Piala Dunia 2022: Strategi Langkah Jepang untuk Taklukan Tim Eropa Lagi?

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah

Hasad atau dengki adalah menginginkan nikmat yang dimiliki orang lain dan menghendaki nikmat tersebut berpindah kepada dirinya.

Hasad berawal dari sikap tidak menerima nikmat yang diberikan Allah kepadanya, karena ia melihat orang lain diberi nikmat yang dianggap lebih besar.

Baca Juga: 6 Tips Mengatasi Burnout di Tempat Kerja yang Bisa Membuat Anda Terhindar Stres Berat dan Depresi

Hasad pun bisa timbul bila seseorang menganggap dirinya lebih berhak mendapatkan nikmat dibanding orang lain.

Pada hakikatnya, penyakit ini mengakibatkan si penderita tidak rela atas qadha’ dan qadar Allah,

Sebagaimana perkataan Ibnul Qayyim ra: “Sesungguhnya hakikat hasad adalah bagian dari sikap menentang Allah karena ia (membuat si penderita) benci kepada nikmat Allah atas hamba-Nya.

Baca Juga: Chelsea Mulai Pertimbangkan untuk Melepas Edouard Mendy, Raksasa Italia Ini Siap Bersaing Dengan Spurs

Padahal Allah menginginkan nikmat tersebut untuknya.

Hasad juga membuatnya senang dengan hilangnya nikmat tersebut dari saudaranya, padahal Allah benci jika nikmat itu hilang dari saudaranya. Jadi, hasad itu hakikatnya menentang qadha’ dan qadar Allah”. (Al-Fawa’id, hal. 157).

Dampak hasad sungguh luar biasa. Hadist yang diriwayatkan Abu Dawud tersebut menyebutkan bahwa hasad bisa menghancurkan seluruh catatan amal saleh.

Baca Juga: Guguran Awan Panas dari Erupsi Gunung Semeru Hantam Jembatan Gladak Perak Lumajang-Malang

Hasad pun bisa menimbulkan kebencian, sehingga ia sulit berbuat kebaikan pada orang yang ia dengki. Pada saat yang sama ia pun akan sulit menerima kebaikan yang diberikan orang itu.

Orang yang hasad akan sangat lelah. Sebab ia tidak pernah puas dengan nikmat yang telah Allah karuniakan.

Pikiran dan hatinya menjadi tumpul karena selalu memikirkan dan cemburu atas kenikmatan orang lain.

Baca Juga: Link Live Streaming Inggris vs Senegal Piala Dunia 2022, Prediksi dan Susunan Starting XI kedua Tim

Bila hasadnya memuncak akan mendoronya untuk berbuat apapun dengan menghilangkan kenikmatan orang lain, termasuk mencuri, memfitnah, bahkan membunuhnya.

Dampak terpaling besar adalah hancurnya tali persaudaraan dan tumbuh suburnya kebencian. 

Hasad atau dengki memang betul-betul musuh orang-orang beriman.

Baca Juga: Cepu Banget, Virgil van Dijk Sarankan Cody Gakpo Pindah ke Real Madrid Ketimbang Manchester United

Salah satu obat yang dapat menetralisirnya adalah memperbanyak syukur atas nikmat yang kita peroleh, sekecil apapun, untuk menjaga keseimbangan hidup.

Bukankah Allah telah menjanjikan bahwa semakin banyak kita bersyukur kepada-Nya, justru Allah akan menambah kenikmatan hingga tak terbatas.

وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ   

Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.” (QS: Ibrahim: 7)

بَارَكَ اللهُ لِى وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآياَتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. إِنَّهُ هُوَ الْبَرُّ التَّوَّابُ الرَّؤُوْفُ الرَّحِيْمُ

Baca Juga: Erupsi Gunung Semeru Picu Bencana Besar di Sejumlah Negara, Salah Satunya Tsunami di Jepang

***

Rekomendasi