Khutbah Jumat Paling Bagus dan Singkat Edisi Desember 2022 dengan Tema Bencana Alam Bukan Karena Allah swt


inNalar.com –
Berikut ini adalah teks khutbah Jumat yang paling bagus dan singkat edisi Desember 2022.

Pada teks khutbah Jumat yang paling bagus dan singkat ini dapat dibawakan pada saat melakukan sholat Jumat.

Teks khutbah Jumat yang paling bagus dan singkat ini mengangkat tema bencana alam bukan karena Allah swt.

Baca Juga: Terbaru 5 Rekomendasi Tempat Makan Siang Paling Enak di Tanjung Karang Bandar Lampung, Lengkap dengan Alamat

Sebagaimana kita tahu beberapa waktu lalu kota di Indonesia sedang mengalami bencana alam berupa gempa.

Maka dirasa pas saat membawakan ceramah khutbah Jumat paling bagus dan singkat ini ketika sholat Jumat.

Mendengarkan khutbah Jumat paling bagus dan singkat ini diharapkan dapat meningkatkan keimanan dan ketenangan pada diri.

Baca Juga: Teks Khutbah Jumat Singkat dan Terbaru Edisi 9 Desember 2022: Menumbuhkan Rasa Sabar saat Ditimpa Musibah

Semoga dengan membaca dan menyimak khutbah Jumat paling bagus dan singkat ini menjadi bentuk muhasabah diri.

Maka simaklah teks khutbah Jumat paling bagus dan singkat dibawah ini.

Assalamualaikum wr.wb.

Jamaah jumat yang berbahagia

Marilah kita panjatkan puja dan puji kehadirat Allah Yang Maha Besar.

Semoga kita senantiasa dilindungi dari bencana, malapetaka, dan lain sebagainya. Shalawat dan salam marilah kita limpahkan kepada Nabi kita Muhammad Saw.

Baca Juga: Belanda vs Amerika Serikat Piala Dunia 2022: Link Live Streaming, Head to Head hingga Prediksi Susunan Pemain

Tidak lupa pula, berdirinya khatib di sini hendak mengingatkan kepada diri pribadi dan jamaah sekalian untuk senantiasa meningkatkan iman dan takwa kita kepada Allah.

Hanya dengan iman dan takwa, kita dapat bertahan di tengah bencana dan kesulitan hidup.

Lebih dari itu, iman dan takwa dapat menjadi modal bagi kita untuk mendapatkan kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Jamaah salat jumat yang berbahagia

Baca Juga: Khutbah Jumat Edisi Desember Terbaru: Belajar Meneladani Sifat dari 3 Binatang yang Disebutkan dalam Al-Quran

Musibah merupakan suatu fakta kehidupan yang tidak dapat diingkari.

Musibah biasanya muncul tanpa diduga, tiba-tiba dan menimbulkan dampak tertentu pada manusia.

Dampak tersebut bisa berupa kerusakan atau kehilangan nyawa, cacat, kehilangan harta benda dan sumber penghidupan.

Pada intinya, dalam bahasa kita, bahasa Indonesia, musibah selalu dikaitkan dengan semua peristiwa yang menyakitkan, menyengsarakan, dan bernilai negatif yang menimpa manusia.

Baca Juga: Cara Mudah Melakukan Self Healing untuk Menyembuhkan Kesehatan Mental ala dr. Aisyah Dahlan

Musibah dalam konteks ini merupakan peristiwa yang menimpa manusia baik yang berasal dari peristiwa alam maupun sosial.

Namun, sesungguhnya, kata musibah dalam al-Quran secara umum mengacu pada sesuatu yang netral, tidak negatif atau positif.

Kata musibah berasal dari kata a-shaba yang berarti sesuatu yang menimpa kita.

Dalam istilah al-Quran, apa saja yang menimpa manusia disebut dengan “musibah”, baik yang berwujud kebaikan atau keburukan bagi manusia.

Baca Juga: Pengertian, Tujuan dan Langkah Self Healing dalam Islam Disampaikan dr. Aisyah Dahlan: Terapi Diri Sendiri

Hal ini dijelaskan oleh Allah dalam firman-Nya:

مَآ اَصَابَ مِنْ مُّصِيْبَةٍ فِى الْاَرْضِ وَلَا فِيْٓ اَنْفُسِكُمْ اِلَّا فِيْ كِتٰبٍ مِّنْ قَبْلِ اَنْ نَّبْرَاَهَا ۗاِنَّ ذٰلِكَ عَلَى اللّٰهِ يَسِيْرٌۖ لِّكَيْلَا تَأْسَوْا عَلٰى مَا فَاتَكُمْ وَلَا تَفْرَحُوْا بِمَآ اٰتٰىكُمْ ۗوَاللّٰهُ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُوْرٍۙ

“Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuz) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri” [Q.S. al-Hadid (57): 22-23].

Pada firman-Nya yang lain, Allah menjelaskan bahwa jika “musibah” yang berupa kebaikan, maka hal itu berasal dari Allah, dan bila “musibah” berupa keburukan.

Baca Juga: Doanya Ditolak, Ustadz Adi Hidayat: Mohon Maaf Mungkin Bukan Sekedar Tertunda Tapi Termasuk yang Ditolak

Kemudian disebut dengan bencana, maka karena perbuatan manusia sendiri. Allah menegaskan:

مَآ اَصَابَكَ مِنْ حَسَنَةٍ فَمِنَ اللّٰهِ ۖ وَمَآ اَصَابَكَ مِنْ سَيِّئَةٍ فَمِنْ نَّفْسِكَ ۗ وَاَرْسَلْنٰكَ لِلنَّاسِ رَسُوْلًا ۗ وَكَفٰى بِاللّٰهِ شَهِيْدًا

“Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari (kesalahan) dirimu sendiri. Kami mengutusmu menjadi Rasul kepada segenap manusia. Dan cukuplah Allah menjadi saksi” [Q.S. al-Nisa (4): 79].

Sidang jumat yang berbahagia

Berdasarkan penjelasan tadi, al-Quran juga secara jelas dan sempurna menguraikan bahwa tidak semua musibah adalah bencana.

Baca Juga: Hansi Flick Segera Susul Gerardo Martino dan Roberto Martinez Untuk Mengundurkan Diri Atau Dipecat?

Musibah yang disebut bencana dan bermakna negatif adalah musibah yang mendatangkan keburukan bagi manusia dan hal itu merupakan hasil dari perbuatan manusia sendiri juga.

Bukan dari Allah, meskipun secara kasat mata musibah itu terjadi di alam. Sebagaimana firman-Nya:

وَمَآ اَصَابَكُمْ مِّنْ مُّصِيْبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ اَيْدِيْكُمْ وَيَعْفُوْا عَنْ كَثِيْرٍۗ

“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu)” [Q.S. al-Syura (40): 30].

Baca Juga: 40 Contoh Soal UAS PAS Sosiologi Kelas 12 Tahun 2022/2023 Beserta Kunci Jawabannya!

Ketika musibah diartikan dengan penilaian yang negatif (mendatangkan keburukan), maka manusia dianjurkan untuk memaknainya dengan mengembali-kan “esensi” peristiwanya kepada Allah.

Dengan demikian, dalam konteks ini, manusia harus menyadari sepenuhnya bahwa dirinya hanyalah “pelaku dan penerima” cobaan Allah berupa sesuatu yang dinilai tidak baik tersebut.

Allah menyatakan:

اَلَّذِيْنَ اِذَآ اَصَابَتْهُمْ مُّصِيْبَةٌ ۗ قَالُوْٓا اِنَّا لِلّٰهِ وَاِنَّآ اِلَيْهِ رٰجِعُوْنَۗ

“(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun” [Q.S. al-Baqarah (2): 156].

Baca Juga: Dilirik PSG dan Dua Klub Besar Liga Spanyol, Benjamin Pavard: Saya Fokus Piala Dunia 2022 Dulu Ya

Dengan memahami arti kata musibah seperti itu, maka musibah yang bernilai negatif merupakan salah satu cobaan dan ujian yang berupa keburukan.

Dalam al-Quran cobaan dan ujian tersebut disebut dengan istilah bala’ sebagaimana firman Allah:

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوْفِ وَالْجُوْعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْاَمْوَالِ وَالْاَنْفُسِ وَالثَّمَرٰتِۗ وَبَشِّرِ الصّٰبِرِيْنَ

“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar” [Q.S. al-Baqarah (2): 155].

Di samping berfungsi sebagai ujian dan cobaan yang berupa keburukan, bala’ juga merupakan ujian dan cobaan yang berupa kebaikan.

أَقُولُ قَوْ لِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ اِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيْمُ

***

 

Rekomendasi