

inNalar.com – Ustadz Khalid Basalamah, dalam salah satu kajian keislamannya, menjelaskan mengenai salah satu sifat orang yang munafik.
Salah satu sifat orang munafik yang dibahas oleh Ustadz Khalid Basalamah pada kajian tersebut ialah kebiasaan bermuka dua.
Menurut Ustadz Khalid Basalamah, pembahasan tentang kebiasaan seseorang bermuka dua sangat berkaitan erat dengan sikap munafik.
Baca Juga: Catatan Menarik Usai Sevilla Juara Liga Europa Lagi, Periode Singkat Penuh Kesan Bagi Sang Pelatih
Ustadz Khalid Basalamah menjelaskan bahwa sifat dan ciri yang berkaitan dengan sikap munafik ini menjadi hal yang paling dikhawatirkan oleh kaum salaf terdahulu.
Pasalnya, seorang muslim telah mengetahui dengan jelas bagaimana cara bermuamalah dengan orang kafir. Misalnya, boleh bertetangga, silaturahim, berbisnis, berada di satu negara, dan boleh bermuamalah secara umum. Namun, yang tidak boleh ialah mendukung ibadah mereka.
Adapun seorang muslim tidak mengetahui dengan jelas bagaimana melihat orang munafik. Pasalnya. penampilan mereka hampir sama dengan muslim, kata Ustadz Khalid Basalamah.
Baca Juga: Jadwal Lengkap Puasa Sunnah Bulan Juni 2023 dari Ayyamul Bidh hingga Arafah beserta Keutamaannya
Orang munafik juga melaksanakan ibadah sebagaimana yang dilakukan oleh setiap muslim, tetapi ia berpura-pura saja dalam hal ini.
Oleh karena itu, Ustadz Khalid Basalamah memandang bahwa sifat kemunafikan adalah sesuatu yang sangat membahayakan.
Menurut Ustadz Khalid Basalamah, jarak antara keimanan dan kemunafikan sangat tipis, sehingga seringkali tidak terdeteksi dengan baik oleh orang lain.
Baca Juga: Empat Kali Jadi Pelatih Terbaik Liga Inggris, Ternyata Pep Guardiola Hanya Kalah Dari Sosok Ini!
Ustadz Khalid Basalamah pun menjelaskan bahwa siksaan kaum munafik di neraka lebih berat daripada orang kafir.
Lebih lanjut, Ustadz Khalid Basalamah merinci hukuman bagi kaum munafik. Berdasarkan penjelasannya, tempatnya orang munafik ada di dasar api neraka sebab buruknya sifat dan karakter mereka di hadapan Allah subhanahu wa ta’ala.
Ustadz Khalid Basalamah menjelaskan bahwa sifat berwajah dua dapat ditangkap melalui gerak-geriknya sebagai berikut.
Baca Juga: Faktor Ini Bisa Memicu Benzema Segera Menuju Liga Arab, Mungkinkah Bakal Umroh Tiap Hari?
Seseorang yang beriman, tetapi sering atau rutin berbohong.
Kaum terdahulu pada zaman Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam melihat ciri pertama tersebut untuk mengukur apakah seseorang yang beriman itu termasuk bagian dari orang yang munafik atau kah tidak, kata Ustadz Khalid Basalamah.
Oleh karena itu, Ustadz Khalid Basalamah mengingatkan setiap muslim untuk mulai memberi alarm pada diri jika ia sudah mulai memiliki rasa ingin berbohong, maka segera hentikanlah sebelum dirinya masuk ke dalam jurang sifat munafik.
Baca Juga: Contoh Soal Number Sequence Persiapan TKD Rekrutmen Bersama BUMN 2023, Jangan Sampai Terjebak!
“Jadi, orang yang beriman itu tidak pernah berwajah dua. A ya A, salah ya salah lalu saya minta maaf, benar ya benar, suka ya suka, tidak suka ya tidak suka, selesai,” tegas Ustadz Khalid Basalamah.
Selain itu, pada zaman Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, mereka menangkap orang yang munafik juga dari raut wajahnya.
Artinya, apakah yang disampaikan oleh seseorang yang beriman sudah sesuai dengan raut wajahnya kala berinteraksi dengannya.***