Keutamaan Puasa Muharram, 1 Hari Sama Seperti Pahala 1 Bulan, Jangan Sampai Terlewat!


inNalar.com –
Artikel kali ini akan berisi informasi seputar keutamaan puasa Muharram yang sayang untuk dilewatkan.

Salah satu keutamaan puasa Muharram bahkan disebutkan bahwa jika berpuasa 1 hari di bulan Muharram pahalanya setara dengan puasa selama 1 bulan.

Tentunya itu baru salah satu dari beberapa keutamaan puasa Muharram. Di bulan Agustus 2022 ini, anda bisa meraih pahala sebanyak-banyaknya melalui ibadah ini.

Baca Juga: Kota Hiroshima di Jepang, Dulu Hancur Karena Bom Atom, Kini Menjadi Wisata Bersejarah

Dilansir inNalar.com dari situs NU Jawa Timur, inilah informasi seputar keutamaan puasa Muharram yang sayang untuk dilewatkan.

Setidaknya, terdapat 5 keutamaan dari mengerjakan puasa di bulan Muharram. Mengapa puasa sangat dianjurkan untuk dilakukan di bulan Muharram?

Hal itu tidak lepas dari keutamaan yang melingkupi pelaksanaannya. Karena keutamaan puasa Muharram sebenarnya sangat banyak.

Baca Juga: Khutbah Jumat Singkat dengan Tema Mensyukuri Kemerdekaan, Cara yang Tepat untuk Ajang Refleksi Diri

Berikut adalah 5 di antaranya:

  1. Menjadi Puasa yang Paling Utama

Hal tersebut sebagaimana hadits riwayat Imam Muslim berikut:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللهِ الْمُحَرَّمُ، وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعدَ الفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ. (رواه مسلم)

Baca Juga: Hari Besar Agustus 2022: Hari Kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus 2022, dan Peringatan Bom Hiroshima-Nagasaki

Artinya: Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah, Muharram, dan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam. (HR Muslim).

  1. Mengisi Bulan Mulia

Berpuasa di bulan Muharram termasuk dalam keutamaan berpuasa dalam bulan mulia atau al-asyhurul hurum. Hal tersebut diriwayatkan dalam hadits berikut:

Baca Juga: 22 Link Twibbon 17 Agustus 2022 HUT RI Ke 77 dengan Desain Unik, Terbaru dan Menarik

   عَنِ الْبَاهِلِيِّ أَتَيْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقُلْتُ: يَا رَسُولَ اللهِ، أَنَا الرَّجُلُ الَّذِي أَتَيْتُكَ عَامَ الْأَوَّلِ. قَالَ: فَمَا لِي أَرَى جِسْمَكَ نَاحِلًا؟ قَالَ يَا رَسُولَ اللهِ مَا أَكَلْتُ طَعَامًا بِالنَّهَارِ، مَا أَكَلْتُهُ إِلَّا بِاللَّيْلِ. قَالَ: مَنْ أَمَرَك أَنْ تُعَذِّبَ نَفْسَكَ؟ قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللهِ إِنِّي أَقْوَى. قَالَ: صُمْ شَهْرَ الصَّبْرِ وَثَلَاثَةَ أَيَّامٍ بَعْدَهُ وَصُمِ الْأَشْهُرَ الْحُرُمَ. (رَوَاهُ دَاوُدَ وَابْنِ مَاجَهْ وَغَيْرِهِمَا)  

Artinya: Diriwayatkan dari al-Bahili: Aku mendatangi Rasulullah SAW, lalu berkata: Wahai Rasulullah, aku adalah lelaki yang pernah mendatangimu pada tahun pertama? Rasulullah SAW bersabda: Dulu aku tidak melihat tubuhmu lemah?

Al-Bahili menjawab: Wahai Rasulullah, aku tidak mengonsumsi makanan di siang hari, aku tidak memakannya kecuali di waktu malam. Rasulullah SAW bersabda: Siapa yang menyuruhmu menyiksa dirimu? Aku menjawab: Wahai Rasulullah, sungguh aku mampu berpuasa (terus-menerus). Rasulullah SAW bersabda: Puasalah bulan sabar (Ramadhan) dan tiga hari setelahnya, dan puasalah pada bulan-bulan mulia. (HR Abu Dawud, Ibnu Majah dan selainnya).  

Baca Juga: Hari Dharma Wanita 5 Agustus 2022, Rayakan dengan 10 Link Twibbon Ini, Desainnya Cantik, Gratis Didownload

  1. Berpahala Sebulan

Puasa 1 hari dalam bulan Muharrram pahalanya sama dengan puasa 30 hari atau sebulan penuh. Hal itu telah diriwayatkan dalam sebuah hadits berikut ini:

   عَنِ ابْنِ عَبَّاس رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ صَامَ يَوْمَ عَرَفَةَ كَاَن لَهُ كَفَارَةً سَنَتَيْنِ، وَمَنْ صَامَ يَوْمًا مِنَ الْمُحَرَّمِ فَلَهُ بِكُلِّ يَوْمٍ ثَلَاثُونَ يَوْمًا. (رواه الطبراني في الصغير وهو غريب وإسناده لا بأس به)  

Baca Juga: 40 Link Twibbon 17 Agustus 2022 Desain Terbaru dan Paling Keren, Rayakan HUT RI Ke 77 dengan Lebih Meriah

Artinya: Diriwayatkan dari Ibnu Abbas RA, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: Orang yang berpuasa pada hari Arafah maka menjadi pelebur dosa dua tahun, dan orang yang berpuasa sehari dari bulan Muharram maka baginya sebab puasa setiap sehari pahala 30 hari puasa. (HR At-Thabarani dalam Al-Mu’jamus Shaghîr. Ini hadits gharîb namun sanadnya tidak bermasalah). 

(Abdul Adhim bin Abdul Qawi al-Mundziri, At-Targhîbu wat Tarhîbu minal Hadîtsisy Syarîf, [Beirut, Dârul Kutubil ‘Ilmiyyah], juz II, halaman: 70).  

  1. Dapat Melebur Dosa Setahun

Khusus puasa pada hari Asyura yaitu tanggal 10 Muharram, maka akan menjadi pelebur dosa setahun yang lalu.

Baca Juga: Khutbah Jumat Singkat dengan Tema Mensyukuri Kemerdekaan, Cara yang Tepat untuk Ajang Refleksi Diri

Hal ini sebagaimana diriwayatkan dalam hadits berikut:

   عَنْ أَبي قَتَادَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ: أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُئِلَ عَنْ صِيامِ يَوْمِ عَاشُوراءَ، فَقَالَ: يُكَفِّرُ السَّنَةَ المَاضِيَةَ. (رواه مسلم)

Artinya: Diriwayatkan dari Abu Qatadah RA: Sungguh Rasulullah SAW bersabda pernah ditanya tentang keutamaan puasa hari Asyura, lalu menjawab: Puasa Asyura melebur dosa setahun yang telah lewat. (HR Muslim).  

  1. Sebagai Pembeda dengan Umat Yahudi

Baca Juga: 17 Link Twibbon 17 Agustus 2022 dengan Desain Menarik, Cocok untuk Status WA Saat Perayaan HUT RI Ke-77

Khusus pada puasa Tasu’a tanggal 9 Muharram dan puasa pada tanggal 11 Muharram menjadi pelengkap dari puasa Asyura pada 10 Muharram.

Pelaksanaanya dapat menjadi pembeda antara umat Islam dengan umat Yahudi yang sama-sama berpuasa di hari Asyura. Hal ini seperti diriwayatkan dalam hadits:

   عَنِ ابْنِ عَبَّاس رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا مَرْفُوعًا: صُومُوا يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَخَالِفُوا الْيَهُودَ، صُومُوا يَوْمًا قَبْلَهُ أَوْ يَوْمًا بَعْدَهُ (رواه أحمد)  

Baca Juga: Begini Pengobatan yang Benar Sesuai Islam, Pesulap Merah Diruqyah Ustadz Faizar, Ada Energi Panas Dirasakan

Artinya: Diriwayatkan dari Ibnu Abbas RA dengan status marfu (Rasulullâh bersabda): Puasalah kalian pada hari Asyura dan bedakan dengan kaum Yahudi, puasalah kalian sehari sebelum atau sesudahnya. (HR Ahmad).  

Di akhir hayat Rasullah SAW memang suka membedakan ritual umat Islam dengan umat Yahudi. Dalam konteks ini Al-Hafidh Ibnu Hajar mengatakan maka tingkatan puasa Asyura itu ada tiga: yakni puasa hari Asyura saja. Atau puasa Asyura disertai puasa Tasu’a, serta puasa Asyura disertai puasa Tasu’a dan puasa 11 Muharram.

(Ahmad bin Ali bin Hajar Al-‘Asqalani, Fathul Bâri Syarhu Shahîhil Bukhâri, [Bairut, Dârul Ma’rifah: 1379 H], juz IV, halaman: 245-246). ***

Rekomendasi