

inNalar.com – Kalimantan Selatan memiliki jembatan megah yang menjadi tempat favorit warga Kabupaten Barito Kuala dan sekitarnya berswafoto.
Seolah tersihir dengan kemolekan visual unik dan megahnya desain jembatan ini, siapa pun yang melintasinya rasanya ingin merekam momen spesialnya.
Bahkan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono pun mengakui bahwa ada yang istimewa dari infrastruktur yang dinamakan dengan Jembatan Sei Alalak ini.
Menurutnya, letak keistimewaannya berada pada konstruksi bangunan infrastruktur yang gunakan inovasi desain Cable Stayed Pylon Asimetrik.
Jika biasanya konstruksi jembatan dirancang memanjang lurus, untuk infrastruktur yang satu ini memiliki badan lengkung asimetris dengan menara penyangga raksasa.
Oleh karena itu, diungkap oleh Menteri PUPR bahwa biaya yang dihabiskan untuk jembatan ini disebut memang cenderung lebih mahal.
Berkat anggaran APBN yang mengalir sebesar Rp278 miliar, akhirnya infrastruktur penghubung Provinsi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah ini bisa terealisasi.
Pendanaan dari APBD Banjarmasin pun ikut dikerahkan sebesar Rp40 miliar guna merampungkan pembebasan lahannya.
Dengan demikian, total biaya yang digelontorkan untuk membangun jembatan ini diketahui mencapai Rp318 miliar.
Melansir dari situs Kementerian PUPR, inovasi kabel lengkung ini rupanya diterapkan tidak hanya untuk keindahan fisik konstruksinya saja.
Penerapan Cable Stayed Pylon Asimetrik ini dipilih fungsinya untuk mengatasi medan proyek yang sebagian besar merupakan daerah rawa.
Oleh karena topografinya yang cukup menantang, pihak pembangun harus mencari tanah keras dan mengeruk pondasi hingga sedalam 70 meter.
Itulah mengapa desain yang dinilai paling aman untuk infrastruktur ini menggunakan jenis jembatan kabel lengkung asimetris.
Presiden RI Joko Widodo, saat peresmian infrastruktur ini, mengungkap bahwa jembatan ini dibangun dengan teknologi canggih dan mampu tahan gempa.
“Dibangun dengan teknologi tinggi dan tahan gempa, diperkirakan mampu bertahan insyaallah sampai 100 tahun,” ungkap Presiden Jokowi, dikutip inNalar.com dari siaran langsung YouTube Sekretariat Presiden.
Adapun infrastruktur yang memiliki gaya arsitektur yang cukup unik ini dinamakan dengan Jembatan Sei Alalak.
Pembangunannya sangat dinanti warga utamanya yang berada di Kota Banjarmasin, karena keberadaannya yang dinilai sangat strategis.
Jembatan Sei Alalak rupanya menjadi titik utama akses masyarakat untuk pergi menuju beberapa wilayah di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah.
Ditambah lagi dengan hadirnya infrastruktur sepanjang 850 meter ini diharapkan permasalahan kemacetan dapat teratasi.
Dengan begitu, arus transportasi antar daerah semakin lancar, biaya distribusi barang pun semakin efisien.
Harapan jangka panjangnya adalah pertumbuhan ekonomi daerah sekitar lokasi infrastruktur ini mampu bangkit hingga bermunculan sentra ekonomi baru di Kalimantan Selatan.
Sebagai informasi tambahan, Jembatan Sei Alalak dibangun untuk menggantikan Jembatan Kayu Tangi 1 yang usianya telah mencapai 30 tahun.
Jembatan ini diresmikan oleh Presiden Jokowi pada 21 Oktober 2021 dan ditemani sejumlah jajaran tokoh penting yang turut mendampinginya. ***