Keruk Cuan Rp496 triliun, Bendungan Termahal China Mampu Hasilkan Pembangkit Listrik Terbesar di Dunia

inNalar.com – Bendungan atau DAM menjadi bangunan vital suatu negara. China menjadi salah satu negara yang rela menggelontorkan triliunan dana untuk membangun infrastruktur termahal ini.

Three Gorges Dam merupakan bendungan milik China yang menjadi sumber pembangkit listrik terbesar di dunia.

Dam ini juga dikenal dengan nama Bendungan Tiga Ngarai, yang terletak di Sungai Yangtze, Provinsi Hubei, China.

Baca Juga: Dipermak Berstandar FIFA, Stadion Terbesar di Lamongan Dipermak Besar-Besaran: Dana Terkuras Rp300 Miliar!

Pada awalnya, rencana pembangunan Three Gorges Dam pertama kali dibahas oleh para pemimpin Partai Nasionalis China pada tahun 1920-an.

Pada tahun 1919, Sun Yat-Sen mengusulkan proyek ini, namun pembahasannya baru dimulai pada tahun 1944.

Tepat tahun 1946, Republik Tiongkok menandatangani kontrak dengan Biro Reklamasi Amerika Serikat untuk merancang proyek besar ini.

Baca Juga: Berkat Dana Rp 27 Miliar, Stadion Kebanggaan Samarinda Bakal Jadi Kandang Mewah Borneo FC

Namun, prosesnya ini sempat terhenti akibat pecahnya perang saudara di Tiongkok setelah Perang Dunia II.

Antara tahun 1950-an hingga 1970-an, berbagai upaya dilakukan untuk melanjutkan pembangunan dam ini, namun terkendala oleh masalah sosial yang mengakibatkan penundaan.

Pembangunan resmi baru dimulai pada 14 Desember 1994, dan dapat mulai beroperasi pada tahun 2009.

Baca Juga: Armada Transjakarta Mengganda 3 Kali Lipat! Bepergian dengan Bus Listrik di Jakarta Makin Sat Set

Namun, fasilitas pembangkit listrik lainnya mulai beroperasi pada 2012, dan sistem lift kapal baru mulai beroperasi pada akhir 2015.

Bendungan Tiga Ngarai memiliki luas sekitar 1.045 kilometer persegi dan panjang sekitar 600 kilometer.

Dengan biaya sekitar 31 miliar dolar AS atau setara dengan Rp496 triliun, Three Gorges Dam kini menjadi sumber utama pasokan listrik untuk wilayah-wilayah di China bagian timur, tengah, serta Provinsi Guangdong dan daerah lainnya.

Baca Juga: Jatuh Bangun Bandara Internasional Jawa Barat, Mega Proyek Rp2,6 Triliun yang Berakhir Tak Sesuai Ekspektasi

Dam di China ini tercatat sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) terbesar dan termahal di dunia.

“Bendungan Tiga Ngarai adalah pembangkit listrik terbesar di dunia dalam hal kapasitas terpasang (22.500 MW),” demikian dikutip inNalar.com dari laman resmi Survei Geologi Amerika Serikat.

Pada tahun 2020, PLTA ini mencetak rekor dengan menghasilkan total 111.800 gigawatt-jam listrik.

Baca Juga: Bangsa Hobbit dalam Seri Film Lord of The Rings dari Indonesia? Ini Temuan Mengejutkan Arkeolog di Flores

Pembangkit listrik ini juga mengurangi penggunaan batu bara yang setara dengan 31,7 juta ton, jumlah yang biasa dikonsumsi oleh pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).

Selain itu, Three Gorges Dam juga berhasil mengurangi emisi gas buang yang setara dengan 86,7 juta ton karbon dioksida, 19.600 ton nitrogen oksida, dan 20.600 ton belerang dioksida.

Dengan demikian, PLTA ini tidak hanya menghasilkan listrik yang lebih bersih, tetapi juga mengurangi ketergantungan pada batu bara.

Three Gorges Dam memiliki total kapasitasnya yang mencapai 22.500 megawatt (MW), hampir setengah dari kapasitas total pembangkit listrik Indonesia yang sekitar 53.000 MW.

Namun, di balik proyek besar ini, Three Gorges Dam juga menimbulkan berbagai kontroversi.

Rencana pembangunan dam ini menuai kritik baik di dalam negeri maupun dari internasional.

Salah satu masalah utamanya adalah lebih dari 1,25 juta orang yang terpaksa dipindahkan dari rumah mereka akibat proyek ini.

Selain itu, banyak habitat alami dan ekosistem yang mengalami kerusakan yang tak dapat diperbaiki.

Beberapa pihak juga khawatir bahwa pembangunan bendungan di Sungai Yarlung Zangbo akan menyebabkan kerusakan yang lebih parah lagi.

Isu terkait pembangunan dam termahal ini juga memicu ketegangan dengan negara-negara tetangga.

Bahkan, hubungan antara “Negeri Tirai Bambu” dan India memanas terkait sengketa sumber daya air di Himalaya, dan pembangunan dam di sepanjang Sungai Yarlung Zangbo berpotensi memperburuk hubungan kedua negara.

Para analis politik menilai, India dan Bangladesh yang berada di hilir sungai tersebut sangat bergantung pada pasokan air dari sungai ini.

Oleh karena itu, India khawatir dam terbesar di dunia ini akan mengubah aliran dan sistem sungai secara signifikan, yang berisiko membatasi pasokan air mereka.*** (Aliya Farras Prastina)

Rekomendasi