

inNalar.com – Bendungan Karian berhasil diresmikan oleh Presiden Jokowi pada 8 Januari 2024 di Lebak, Banten.
Bendungan Karian dibangun dengan total anggaran senilai Rp2,2 triliun dengan daya tampungnya mencapai 315 juta meter kubik.
Sedangkan luas genangannya sebesar 1.773 hektare sehingga efektif untuk menyediakan air baku di Jakarta dan Banten.
Dalam peresmiannya, Presiden Jokowi juga melakukan pelepasan burung serta gerakan tanam pohon di sekitar bendungan.
Turut hadir pula Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi yakni Abdul Halim Iskandar.
Presiden juga didampingi oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, serta Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan.
Melansir dari Antara, proyek ini telah dibangun sejak tahun 2015 lalu kemudian berhasil diselesaikan pada tahun 2024 ini.
Adapun manfaat utamanya untuk menyuplai air baku yang dialirkan lewat Intake Karian berkapasitas 5,5 meter kubik per detik serta Intake Ciuyah dengan kapasitas 9,1 meter kubik per detik.
Nantinya, Intake Ciuyah dapat mengalirkan air baku ke Jakarta Barat dengan kapasitas 3,2 meter bubik per detik.
Kemudian menuju Kab. Bogor sebesar 0,2 meter kubik per detik dan Banten 5,7 meter kubik per detik.
Baca Juga: Kantongi Dana Pinjaman Senilai Rp5,5 Triliun, Jumlah Aset PT Archi Indonesia Tbk(ARCI) Meroket?
Sedangkan untuk Intake Karian juga dapat menambah suplai Daerah Irigasi atau DI Ciujung seluas 22.000 hektare.
Manfaat lainnya yakni untuk mengalirkan air baku bagi Cilegon dan Serang dengan kapasitasnya sebesar 1,5 meter kubik per detik.
Bendungan Karian sendiri termasuk salah satu Proyek Strategis Nasional atau PSN yang dibangun secara multifungsi.
Adapun lokasinya di Desa Pasir Tanjung, Kec. Rangkasbitung, Lebak, Banten.
Bendungan Karian juga dapat mereduksi banjir di kawasan hilirnya sebesar 60,8 juta meter kubik.
Selain itu, dapat pula mereduksi daerah genangan sebesar 164 hektare di Kec. Rangkasbitung.
Bendungannya juga berpotensi sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro atau PLTM yang berkapasitas 1,8 Mega Watt (MW).
Kapasitas listrik yag dihasilkan tersebut disebut mampu memberikan manfaat bagi sekitar 10.000 kepala keluarga.
Diharapkan juga proyek yang baru diresmikan ini dapat menjadi ikon baru di Kabupaten Lebak.
Termasuk bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta perkembangan wilayah tersebut.
Waduk ini juga tercatat sebagai salah satu yang terbesar karena nantinya dapat memberikan manfaat bagi masyarakat Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta, dan sekitarnya.
Bendungan ini memanfaatkan teknologi dalam SOP pengoperasiannya. Nantnya operasi pintu bendungan akan dikendalikan lewat Pusat Pengendalian Unit Pengelola Bendungan atau UPB.
Pusat pengendalian tersebut akan mencatat tinggi muka air, debit masuk ke waduk, hingga curah hujan setiap harinya.***