Kerugian Capai Rp 6,75 Triliun, Proyek Tambang di Kalimantan Barat Ini Diteruskan Setelah Terlantar 16 Bulan

inNalar.com – proyek pembangunan yang berada di Kalimantan Barat sudah mogok dalam pengerjaan dengan jangka waktu 1 tahun lebih, lebih tepatnya 16 bulan.

Mogoknya proyek pembangunan tentunya akan akan berdampak pada pembangunan tersebut dan kerugian akan dialami.

Pembangunan proyek tambang di Kalimantan Barat sempat mangkrak hingga 16 bulan ini merupakn proyek pembangunan proyek pengerjaan Smelter.

Baca Juga: Rawa dan Sawah Seluas 454 ha di Kemayoran Ini Jadi Saksi Bisu Proyek Bandara Pertama di Indonesia 

Pembangunan proyek Smelter ini berada di Kampung Bukit Batu Mempawah yang terletak di Provinsi Kalimantan Barat. 

Diketahui bahwa mandeknya proyek Smelter yang ada di Kalimantan Barat ini memiliki potensi terciptanya kerugian yang sangat besar hingga mencapai triliunan.

Kerugian yang ditaksir dari mangkraknya Smelter di Kalimantan Barat ini mencapai Rp 6,75 triliun jumlah tersebut sangatlah besar.

 Baca Juga: 5 Peringkat Universitas Terbaik di Banten, Ternyata Hampir Semuanya Lembaga Pendidikan Islam, Adakah Kampusmu?

Smelter akan mulai beroperasi penuh pada tahun 2024 tetapi bisa jadi terdapat pengunduran jadwal.

Lebih tepatnya Smelter memiliki nama panjang yaitu Smelter Bauksit Grade Aluminium Refinery atau bisa disingkat dengan sebutan SGAR

Proyek pembangunan SGAR tentunya memiliki suatu tujuan yaitu untuk menciptakan sebuah langkah Mining Industri Indonesia atau bisa disingkat dengan sebutan MIND ID.

 Baca Juga: Berdiri Sejak 1874, Masjid di Kota Jambi Ini Punya Struktur Bangunan Tak Lazim, Jama’ah Auto Kaget!

Serta menciptakan sebuah ekosistem untuk rantai pasok pada aluminium mulai dari hulu hingga ke hilir. 

Proyek tambang SGAR di Kalimantan Barat terus dilakukan untuk percepatan pada penyelesaian, langkah-langkah percepatan dilakukan.

Koordinasi pada proyek tambang SGAR di Kalimantan Barat ini yakni PT Borneo Aluminium Indonesia atau disebut dengan PT BAI.

Mangkraknya proyek pertambangan ini diakibatkan oleh perselisihan antara kontraktor sehingga mengakibatkan terjadinya penelantaran.

Penselihan tersebut dilakukan oleh pihak konsorsium pemenang tender yaitu PT Perumahan Pembangunan dengan perusahaan yang berasal dari negeri tirai bambu yaitu China Aluminium Internasional.

Proyek SUGAR sendiri merupakan proyek yang masuk kedalam 13 proyek pembangunan smelter.***

Rekomendasi