Kenali Jenis-jenis Insulin untuk Penderita Diabetes Melitus! Hati-hati, Ternyata Ada Efek Sampingnya
inNalar.com – Insulin merupakan suatu hormon yang dihasilkan oleh sel beta pankreas.
Insulin yang diproduksi oleh tubuh kita ini biasa disebut dengan insulin endogen.
Lalu, apa fungsi dari hormon insulin bagi tubuh kita? Insulin berfungsi untuk mengatur kadar gula dalam darah serta mentransfer gula menjadi sumber energi.
Baca Juga: Penderita Diabetes Melitus di Indonesia Bisa Capai 30 Juta Orang Tahun 2030, Bagaimana bisa?
Insulin adalah hormon yang sangat berharga bagi penderita Diabetes Melitus, terutama penderita Diabetes Melitus tipe 1.
Hal tersebut dikarenakan pada penderita Diabetes Melitus tipe 1, pankreas tidak dapat lagi menghasilkan insulin.
Maka dari itu, penderita Diabetes Melitus membutuhkan suntikan insulin setiap harinya agar gula darah dalam tubuh tidak melonjak.
Dialnsir dari website resmi kemkes.go.id, insulin dibedakan menjadi dua yaitu insulin basal dan insulin prandial.
Insulin basal sendiri terdapat dua jenis yakni yang digunakan untuk bekerja menengah dan kerja panjang.
Untuk insulin bekerja menengah atau biasa disebut dengan intermediate-acting adalah insulin NPH. Awitan kerja Insulin ini 1 hingga 2 jam, puncak kerjanya dalam 3 hingga 8 jam, dan keseluruhan lama kerjanya berlangsung 12-15 jam.
Insulin NPH ini biasanya harus diberikan dua kali injeksi dalam sehari karena lama kerjanya tidak sampai 24 jam.
Sementara, untuk saat ini telah tersedia insulin analog yang bekerja panjang. Terdapat dua jenis yakni insulin glargine dan insulin detemir.
Insulin glarine ini dapat bekerja hingga 24 jam dan dapat diberikan 1 kali saja dalam sehari.
Sedangkan insulin prandial merupakan insulin yang lama kerjanya singkat. Lama kerja insulin ini hanya mencapai 7 hingga 8 jam.
Namun, ternyata penggunaan insulin ini juga terdapat efek sampingnya yaitu bengkak, gatal, dan merah di area bekas suntikan.
Selain itu terdapat efek samping yang lebih serius dari penggunaan insulin ini yakni bisa terjadi hipokalemia atau rendahnya kadar kalium darah, denyut jantung cepat, dan tangan atau kaki bisa bengkak.***(Alfina Indira)
Rekomendasi
