Kemungkinan Gencatan Senjata Meredup Gegara Israel Tolak Seruan untuk Selamatkan Rafah

inNalar.com – Prospek gencatan senjata Israel-Hamas meredup pada Minggu setelah Amerika Serikat mengisyaratkan akan memveto upaya terbaru untuk resolusi Dewan Keamanan PBB.

Selain itu, mediator Qatar mengakui bahwa perundingan gencatan senjata di bidang diplomatik lainnya menemui jalan buntu.

Upaya yang terhenti ini terjadi ketika Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berjanji untuk menolak seruan internasional untuk menyelamatkan kota paling selatan di Gaza, Rafah.

Baca Juga: Pangeran William Tegaskan Belum Menerima Kemungkinan Pangeran Harry untuk Kembali ke Kerajaan

Mengingat Rafah menjadi tempat sekitar 1,5 juta orang mencari perlindungan.

Sementara itu, kampanye Israel yang tiada henti untuk membasmi setiap batalion Hamas semakin mendekati kota tersebut.

Dengan serangan semalam yang menewaskan sedikitnya 10 warga Gaza di sana dan di Deir al-Balah, Gaza tengah.

Baca Juga: Mesir Bakal Dirikan Pusat Logistik di Rafah untuk Fasilitasi Bantuan ke Jalur Gaza

Sebagai informasi, Perang Gaza dimulai dengan serangan Hamas pada 7 Oktober yang mengakibatkan kematian sekitar 1.160 orang di Israel.

Sedangkan serangan balasan Israel di Gaza telah menewaskan sedikitnya 28.858 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak.

Mesir pun semakin khawatir bahwa invasi Israel ke Rafah dapat memaksa warga Gaza yang terjebak di sana melintasi perbatasan.

Baca Juga: Inilah 8 Dosa Terhadap Anjingmu yang Mungkin Sudah Kamu Lakukan Tanpa Sadari, Ada yang Bisa Mengancam Nyawa!

Sekalipun kesepakatan gencatan senjata sementara tercapai pada perundingan di Kairo, Netanyahu mengatakan invasi darat pasukannya ke Rafah akan tetap dilanjutkan.

Kemungkinan pemungutan suara di Dewan Keamanan PBB minggu depan tampaknya tidak akan memajukan upaya gencatan senjata karena Washington sudah menyuarakan penolakannya.

Amerika Serikat pun tidak mendukung tindakan terhadap rancangan resolusi ini.

Baca Juga: Ganas! Intip 5 Jenis Anjing yang Paling Berbahaya untuk Dipelihara, Ada yang Berasal dari Jepang!

Dilansir inNalar.com dari today.rtl.lu, rancangan resolusi Aljazair mengupayakan gencatan senjata kemanusiaan segera.

Tentunya kondisi ini sangat mengkhawatirkan dimana pasokan bantuan kemanusiaan terbatas sementara serangan terus dilontarkan.

Setidaknya 120 pasien dan lima tim medis terjebak tanpa air, makanan dan listrik di Rumah Sakit Nasser di kota Khan Yunis di selatan Gaza.

Israel selama berminggu-minggu memusatkan operasi militernya di Khan Yunis, kampung halaman pemimpin Hamas.***

Rekomendasi