

inNalar.com – Sudah dipastikan bahwa pada tahun ini tidak akan ada lagi peserta ‘titipan orang dalam’ di seleksi CPNS (Calon pegawai Negeri Sipil).
Hal tersebut telah dipastikan dan ditegaskan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Biokrasi (PANRB).
Sebenarnya, kebijakan terkait hal tersebut bertujuan agar kesenjangan sosial dan isu ‘titipan orang dalam’ tidak semakin berkembang.
Selain itu, kebijakan dari Kementerian PANRB tersebut juga diperuntukkan agar kecurangan dalam perseleksian peserta CPNS tidak lagi terjadi.
Dalam tes CPNS tahun ini, penyeleksiannya akan dilakukan dengan langkah pengetatan dan transparansi.
Seperti yang diungkapkan oleh Menteri PANRB Abdullah Azwar Anas yang dilansir dari laman resmi Menpan, bahwa saat ini sudah tidak ada lagi jurus pakai kekuatan orang dalam.
Proses dari seleksi CPNS ini akan dilakukan dengan menggunakan CAT, dimana nantinya nilai dari para peserta akan langsung keluar.
Telah ditinjau sebelumnya bahwa tes yang dilakukan tahun-tahun yang lalu masih terdapat celah yang ternyata dimanfaatkan oleh oknum-oknum orang dalam untuk meloloskan keluarganya maupun kerabatnya.
Sejumlah oknum membantu peserta CPNS tahun lalu untuk meloloskan mereka agar dapat menjadi ASN, baik itu PNS maupun PPPK.
Selain seleksi tahun ini yang akan lebih efektif karena menghindari kecurangan, menurut Azwar Anas tes yang dilaksanakan tahun ini juga terbilang cukup ketat.
Pasalnya, di tahun ini hanya akan ada 572 ribu posisi yang dapat ditempati oleh para CPNS sebanyak 2,9 juta, baik itu PNS maupun PPPK.
Namun perlu diketahui, bahwa di tahun ini Kementerian PANRB lebih mengutamakan untuk pendaftar CPNS PPPK, yakni 80%.
Sedangkan untuk fresh graduate sendiri, akan lebih banyak ditampung di tahun 2024 mendatang.
Beberapa waktu yang lalu, Menteri PANRB juga sempat menyinggung terkait pengetatan seleksi CASN.
Dirinya menjamin bahwa adanya kedudukan sebagai anak pejabat tidak akan menjadi penjamin kelolosan CPNS untuk mendapatkan kursinya
Seperti halnya dulu putrinya Presiden Joko Widodo dan putranya Kepala BKN yang juga tidak diloloskan. ***