Kemacetan Bandung Makin Parah, Proyek Jalan Tol yang 17 Tahun Mangkrak Ini Bakal ‘Mati Suri’?

inNalar.com – Pembangunan Jalan Tol Bandung termasuk dalam lima proyek infrastruktur nasional yang akan dilaksanakan di Jawa Barat pada tahun 2024.

Proyek Jalan Tol Dalam Kota Bandung, yang dikenal dengan nama Bandung Intra Urban Toll Road (BIUTR), akan dilanjutkan menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN).

Pejabat Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, mengungkapkan bahwa hal ini telah dibahas bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di Jakarta pada Rabu, 28 Februari 2024.

Baca Juga: Investasinya 862 Juta USD, Megaproyek Tercanggih UEA Ini Bakal Bikin Wara Wiri Dubai-Abu Dhabi Cuma 12 Menit

Rencananya, tol ini akan memiliki cabang yang menghubungkan Ujung Berung dengan Gedebage, dan segmen ini akan langsung terhubung dengan jalan tol Padalarang-Cileunyi.

Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, juga menyatakan perhatian besar terhadap pembangunan BIUTR ini.

Ia berharap proyek infrastruktur tersebut dapat membantu mengatasi kemacetan yang terjadi di Kota Bandung.

Baca Juga: Jadi Eksportir Terbesar di Dunia, Kualitas Premium Rambut Palsu Purbalingga Mendunia: Lady Gaga Aja Kepincut!

Pemerintah berencana segera melelang proyek BIUTR untuk mengatasi kemacetan di kota tersebut, setelah proyek ini tertunda alias mangkrak hampir 17 tahun.

Kementerian PUPR berkomitmen untuk mempercepat proses pelaksanaan pembangunan ini.

Diproyeksikan mulai tahun 2026

Baca Juga: Jadi Eksportir Terbesar di Dunia, Kualitas Premium Rambut Palsu Purbalingga Mendunia: Lady Gaga Aja Kepincut!

Pemerintah kota memproyeksikan bahwa pembangunan tol dalam kota atau BIUTR ini akan dimulai pada tahun 2026.

Basuki menjelaskan bahwa kajian studi kelayakan untuk proyek BIUTR akan disusun ulang, mengingat ada sejumlah perubahan terkait pembebasan lahan dan anggaran yang dibutuhkan.

Selain itu, kajian ini juga perlu disesuaikan karena ada perubahan dalam hal pemrakarsa proyek.

Baca Juga: Berhasil Pasok Air 800 Liter per Detik, Bendungan Terbesar di Lampung Timur Dipercaya Jadi Pengendali Banjir

Awalnya proyek BIUTR ini direncanakan menggunakan skema unsolicited, tetapi kini akan dijalankan dengan skema solicited, diinisiasi langsung oleh pemerintah.

Megaproyek ini diharapkan dapat mempercepat penyelesaian masalah kemacetan di Bandung.

PJ Wali Kota Bandung, A. Koswara, mengatakan bahwa sebelum pembangunan dimulai, desain BIUTR akan di-review terlebih dahulu, dengan target penyelesaian pada tahun 2025.

Baca Juga: Satukan Batam-Singapura, Proyek Jembatan Sepanjang 7 KM di Kepulauan Riau Bakal Salip Rekor Suramadu

Proses review ini dilakukan karena adanya perubahan kondisi eksisting di lapangan. “Target sampai tahun 2025 itu review desain,” tutur Koswara, dikutip inNalar.com dari laman resmi Pemprov Jabar.

Koswara menyatakan bahwa Detail Engineering Design (DED) untuk proyek BIUTR akan dilaksanakan pada tahun 2025 guna merinci seluruh aspek konstruksi, termasuk proses lelang investasi.

Dengan demikian, kemungkinan besar pembangunan BIUTR baru dapat dimulai pada tahun 2026.

Kendala dalam pembebasan lahan untuk pembangunan

Salah satu kendala yang diperkirakan dalam mempercepat pembangunan BIUTR adalah masalah pembebasan lahan.

Diharapkan dengan persiapan yang matang, isu pembebasan lahan ini dapat diminimalkan.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Kota Bandung masih menunggu rencana pembebasan lahan hingga tahap pembangunan dan berharap proses ini segera direalisasikan.

Karena desain untuk tol yang akan dibangun masih belum ditentukan, sehingga hal ini berdampak pada belum ditetapkannya titik-titik pembebasan lahan.

Namun, secara umum, rute tol dalam kota ini akan melintasi sejumlah daerah yang sering mengalami kepadatan kendaraan.

Rute Tol dalam Kota Bandung

Dikabarkan, jalan tol dalam kota ini akan memiliki panjang rute sekitar 27,3 km.

Koswara juga menjelaskan bahwa rencana rute tol dalam kota akan melintas melalui Jalan Pasteur, Jalan Pasupati, dan kawasan Gasibu.

Terdapat dua jalur alternatif, yakni jalur pertama menuju Cicaheum dan jalur kedua mengarah ke Jalan Supratman dan Antapani.

Rute tol ini juga akan menghubungkan kota wilayah utara dan wilayah selatan.

Jalan yang akan dibangun direncanakan berbentuk elevated, yaitu berada di atas jalan raya.

Proses pembangunan Bandung Intra Urban Toll Road (BIUTR) ini nantinya akan dibagi dalam empat fase, yang dijelaskan sebagai berikut:

Fase 1: Pembangunan jalan pintu tol Pasteur yang elevated, menghubungkan dengan Flyover Pasopati sepanjang 2,3 km.

Jalur ini akan terhubung dengan underpass sepanjang 0,55 km dari Lapangan Gasibu menuju Kantor Dinas Pertanian.

Fase 2: Dari underpass Gasibu, akan dibangun jalur hingga Cileunyi melalui jalur onpass (di atas tanah), yang terbagi dalam tiga seksi: seksi I (Gasibu-Cicaheum), seksi II (Cicaheum-Ujung Berung), dan seksi III (Ujung Berung-Cileunyi).

Fase 1: Pembangunan onpass yang akan menghubungkan ke Jalan Tol Purbaleunyi km 149.

Fase 2B: Sambungan dari fase 1B yang dibangun elevated dan onpass, menghubungkan dengan kawasan fase 2.***(Aliya Farras Prastina)

Rekomendasi