Keluh Kesah Promotor Soundrenaline, Ravel Tentang Calo Tiket Coldplay


inNalar.com –  
Ravel Junardy selaku CEO Ravel Entertainment buka suara mengenai asal mula dirinya menjalani bisnis sebagai Promotor Event. Ravel juga diundang oleh Onadio Leonardo di kanal youtubenya untuk berbincang-bincang mengenai dunia perkonseran.

Onadio Leonardo mengajukan pertanyaan kepada Ravel, “kenapa sih lo pilih kerja di bidang ini? Padahal ada banyak bidang lain”, tanyanya.

Ravel menjawab bahwa itu bermula ketika masa mudanya di Australia dan temannya yang suka menjual ulang barang di Indonesia. Hal tersebut dia lakukan tekun hingga akhirnya memiliki toko musik di Indonesia. 

Baca Juga: PSG dan Chelsea Berebut Manuel Ugarte, Sporting Libson Manfaatkan Situasi?

Ravel bercerita lagi dari kegiatannya itu dia memiliki banyak kenalan distributor hingga distributor audio. Ketika ditanya oleh Leonardo apakah bisnisnya untung banyak, Ravel menjawab awalnya untungnya tidak banyak.

Kembali ditanyai lagi oleh Leonardo, “Kok masih mau lanjut, sih?”, dengan singkat Ravel menjawab bahwa “Ya namanya bisnis, ada rugi ada untungnya.” 

Selama sesi interview Ravel menceritakan kegagalannya pada saat membawa Slipknot ke Indonesia.

Baca Juga: Virgoun Ngaku Terlalu Nyaman Sebab Inara Rusli Berbakti Sebagai Istri

Slipknot adalah salah satu kelompok musik asal Amerika yang bergenre metal heavy. Ravel bercerita bahwa ada banyak faktor kerugian yang ia dapatkan. Walaupun Ravel merugi, tidak membuatnya putus asa dan menyerah di bidang ini. 

Ravel berkata, “Setiap kegagalan itu bikin lo pengen tau, misalnya lo main boneka capit yang di dalam box itu. Kalau capit itu udah dapat bonekanya, lo seneng, kan? Tapi pas boneka itu jatuh, lo penasaran nggak? Kalo gue, iya.”, terangnya panjang lebar. 

Jadi, menurutnya kegagalan itu bukan membuatnya ingin menyerah melainkan membuatnya ingin tahu mengapa ia bisa gagal. Secara tidak langsung tiap kegagalan yang dia dapat, memberikan pelajaran baru untuk Ravel. 

Baca Juga: Kepindahan Pemain Sepak Bola Marco Asensio ke PSG

Ketika berbicara panjang lebar, Leonardo menyinggung masalah percaloan tiket Coldplay yang sempat menggemparkan di tanah air. Leonardo bertanya, “Lo sebagai promotor, lo harus bertanggung jawab dong? Apa itu bukan urusan lo?” tanyanya pada Ravel. 

Ravel menjawab, “Gimana ya? Calo juga manusia yang membutuhkan makan. Correct me if i’m wrong, Indonesia adalah negeri sejuta calo. Apa-apa dicalo-in. Calo juga butuh makan ya, jadi itu juga termasuk penghasilannya mereka cuma tahu diri juga, dong!” tungkasnya. 

Ravel menambahkan juga kalau calo sudah cukup untung dengan dua atau tiga tiket, tapi jangan sampai serakah mau ambil ratusan tiket , karena ia juga sangat menyayangkan penggemar Coldplay yang ingin serius untuk menonton konser Coldplay. 

Baca Juga: Ramuan Herbal dr Zaidul Akbar Agar Maag Hilang, Haid Teratur dan Nggak Cepet Lupa

Ravel terang-terangan menolak calo di dunia perkonseran, tapi ia juga tidak bisa membendung akan banyaknya calo karena faktor ekonomi yang berbeda-beda. 

Ravel juga memberikan pernyataan bahwa calo bukan menjadi tanggung jawab promotor, karena promotor tidak berhubungan dan tidak tahu-menahu dengan ‘pihak ketiga’. Ravel mengatakan jujur kesulitan untuk menangani kasus calo di dunia perkonseran. 
***(Amalia Dwi)

Rekomendasi