Kelompok Hizbullah Lebanon Nyatakan Siap untuk ‘Perang Tanpa Batas’ dengan Zionis Israel, Benarkah AS Akan Berhenti Beri Dukungan?

inNalar.com – Sekretaris Jenderal kelompok Hisbullah Hassan Nasrallah menyatakan bahwa kelompoknya siap untuk ‘perang tanpa batas’ dengan Israel.

Ia juga mengatakan bahwa Israel dan tentara serta pemukimnya adalah pihak yang takut akan perang.

Hassan Nasrallah mengungkapkan hal tersebut satu minggu setelah komandan senior Hizbullah Wissam Al Tawil terbunuh dalam serangan udara Israel di Lebanon.

Baca Juga: Kalahkan Rekor Swiss dan Portugal, Jawa Barat Bakal Punya Jembatan Gantung Terpanjang di Dunia Senilai Rp800 Miliar, Lokasinya…

Pemimpin Hizbullah tersebut juga mengatakan Israel menyembunyikan korbannya.

Ketegangan pun meningkat di sepanjang perbatasan Lebanon dengan Israel.

Ketegangan tersebut dimulai sejak tentara zionis melancarkan serangan militer yang sangat mematikan di Gaza.

Baca Juga: Rogoh Kocek Rp286 Miliar, Pabrik Katalis Pertama di Indonesia Ini Siap Diresmikan di Karawang, Target Produksinya 800 Ton Per Tahun

Sementara itu, sekutu Israel yakni pihak dari Amerika Serikat disebut-sebut kehilangan kesabaran terhadap Perdana Meneteri Israel Benjamin Netanyahu.

Biden dan beberapa pejabat senior dari Amerika dirasa semakin frustrasi terhadap Netanyahu dan sikap penolakannya untuk memenuhi permintaan pemerintah terkait konflik di Gaza.

Diketahui pula bahwa Biden tidak melakukan percakapan dengan perdana menteri Israel selama 20 hari terakhir.

Baca Juga: Progres Pembangunan 70 Persen, Jokowi Getol Ajak Pengusaha Brunei Darussalam Gabung Jadi Investor IKN di Kalimantan Timur

Percakapan telepon terakhir antara kedua pemimpin tersebut terjadi pada 23 Desember 2023, dikutip dari TRT World.

Percapakan terakhir tersebut juga digambarkan sebagai percakapan yang ‘menegangkan’.

Salah satu permintaan AS kepada Netanyahu adalah pencairan pendapatan pajak Palestina yang ditahan oleh Israel dan kelambanan Israel untuk mengizinkan lebih banyak bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza.

Baca Juga: Ada di Ketinggian 3.500 mdpl, Tambang Milik PT Freeport di Papua Ini Punya Kereta Gantung dengan Pemandangan Berselimut Kabut

penolakan Netanyahu terhadap rencana AS untuk membentuk Otoritas Palestina yang direformasi untuk berperan di Gaza pasca-Hamas dan pengurangan operasi Israel di Gaza.

Sebagai informasi, Israel telah melancarkan serangan udara dan darat tanpa henti di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023 silam.

Setidaknya, terdapat hampir 24 ribu warga Palestina terbunuh akbat serangan tersebut.

Baca Juga: Telan Dana Rp1,75 Miliar, Pengaman Pantai Pangandaran di Jawa Barat Ini Ternyata Punya Fasilitas Jogging Track, Panjangnya…

Sebagian besar korban tewas tersebut adalah perempuan dan anak-anak.

Dilaporkan pula sebanyak lebih dari 60 ribu warga Palestina terluka akibat serangan-serangan yang dilancarkan Israel. ***

 

Rekomendasi