Kecamatan Kecil di Situbondo Ini Hanya Boleh Dihuni 26 RT dan KK, Selebihnya Akan Kena Kutukan!
inNalar.com – Salah satu kecamatan di Situbondo, Jawa Timur hanya boleh dihuni 26 kepala keluarga, jika lebih maka siap-siap terkena kutukan.
Situbondo merupakan salah satu kabupaten di Jawa Timur yang dikenal dengan sebutan Wisata Pasir Putih. Terlihat dari letaknya kota ini berada pada pesisir utara pulau Jawa.
Mendapat beberapa julukan seperti Surga Burung dan Kota Santri membuat Situbondo menjadi daya tarik yang menarik untuk dikunjungi.
Kota ini juga menyimpan beberapa mitos atau misteri, salah satunya kecamatan kecil yang dusunnya hanya boleh ditempati 26 kepala kelurga jika lebih maka siap dikutuk.
Baca Juga
Kecamatan kecil tersebut berlokasi di Desa Olean, Kabupaten Situbondo yang dikenal dengan nama Kampung/Dusun Karang Kenek tepatnya Rt 02 Rw 06.
Nama Karang Kenek sendiri memiliki arti “Perkarangan Kecil” dalam Bahasa Indonesia. Ada beberapa hal sakral didusun ini.
Mulai dari mata air yang disakralkan dan juga beberapa aturan untuk tidak sembarangan dalam memburu binatang
Hanya boleh berpenghuni 26 kepala keluarga. Jika berkurang maka akan bertambah secara alamiah apabila bertambah menjadi 27 maka dusun tersebut akan tertimpa musibah.
Kepala desa Olean, Ansory mengatakan dusun Karang Kenek terdiri 26 kk dan tidak boleh lebih dan tidak boleh berkurang dari 26 kk.
Maka dusun ini hanya mepunyai 26 rumah atau 26 sertifikat tanah yang berarti tidak ada pengajuan pecah sertifikat terhadap pemerintah.
Melansir dari Youtube On the Spot, kabarnya tidak adanya pembengunan rumah baru ataupun perebutan harta waris rumah.
“Tapi tidak hanya itu, di tata ruang Situbondo ada 26 dusun se kecamatan kota Situbondo, kemudian lain daripada itu juga jumlah dusun, jumlah Rt di dusun ini juga ada 26 Rt,” tambahnya pada tim On The spot.
Mitos yang tersebar membuat dusun karang Kenek ini dikenal sebagai dusun mistis. Dusun Karang Kenek ini memiliki luas 1,6 hektar yang dikelilingi oleh sawah
Baca Juga
Masyarakat yang tinggal didusun tersebut merasa bangga dikarenakan memiliki budaya unik dan bisa dikenal oleh masyarakat luas.
Bagi beberapa orang kutukan adalah hal sial tapi tidak bagi warga dusun Karang Kenek, mereka justru menyebut sebagai berkah dan hidup bahagia.***
Rekomendasi
