

inNalar.com – Sebentar lagi warga Samarinda akan memiliki infrastruktur jalan berupa terowongan tunnel pertama di Kalimantan Timur.
Melalui Proyek Pembangunan terowongan pertama di Samarinda, titik kemacetan yang sering terjadi di Jalan Otto Iskandardinata diharapkan mampu terurai.
Selain itu, jalur tunnel ini juga diproyeksikan bakal menembus IKN Nusantara sehingga mampu meningkatkan konektivitas antar daerah.
Jadi rencananya, infrastruktur jalur kendaraan darat ini akan berupa tunnel dengan bentang panjangnya mencapai 426 meter.
Total lebar per lajurnya 3,5 meter dan akan dibuat menjadi 2 lajur yang saling berdampingan disertai dengan adanya 2 sisi bahu jalan dan trotoar yang masing-masing lebarnya 1 meter.
Adapun lintasannya akan mencakup Jalan Alimuddin menuju Kakap di sepanjang Kota Samarinda, Kalimantan Timur.
Tunnel ini selain dikenal dengan nama Gunung Manggah, rupanya akrab pula disebut dengan Terowongan Selili.
Kesibukan dalam menggarap proyek ini mulai terlihat menggesa di lapangan guna kejar target perampungan pada Oktober 2024.
Demi meraih target sesuai yang disepakati kontrak, pengerjaan proyek ini pun melibatkan 30 orang pekerja yang dibagi menjadi 2 shift.
Setiap shiftnya akan bergantian memenuhi 24 jam non stop agar proses pengerjaan infrastruktur jalur darat di Gunung Manggah ini dapat selesai sesuai targetnya.
Adapun dari sisi warga yang terdampak oleh proyek pembangunan ini, pihak pemerintah telah mengirimkan surat kepada para warganya untuk segera pindah dari wilayah yang bakal menjadi infrastruktur megah ini.
Khususnya bagi para warga yang telah menerima ganti untung lahan, diketahui pada tanggal 15 Januari 2024, masyarakat setempat pun diminta ikut bergegas meninggalkan lingkungan tempat tinggal mereka.
Meski sempat melalui proses pembebasan lahan, akhirnya dari 14 rumah yang diharap pindah diketahui sisanya menjadi 4 rumah yang masih ditunggu restunya oleh Dinas PUPR.
Meski begitu, Dinas PUPR berkomitmen untuk menuntaskan keseluruhan rumah warga terdampak yang masih belum clear ini melalui skenario ganting untung lahan.
Walikota Samarinda, Andi Harun pun membeberkan progres pengerjaan terowongan tunnel di ini per Januari 2024 pun diharapkan bisa mencapau 31 persen.
Dengan adanya tunnel ini, wilayah di Jalan Alimuddin menuju Jalan Kakap di Samarinda ini mampu terhubung dan mampu diakses lebih lega dan efisien.
Jadi setelah pembebasan telah selesai semuanya, pengerjaan proyek akan dilanjutkan ke tahap selanjutnya yakni penggalian dari sisi outlet.
Perlu dikeyahui, lahan yang bakal terbabat oleh calon terowongan pertama di Samarinda ini diproyeksikan akan membutuhkan lahan sekitar 261 meter persegi.***