Kaum Jomblo Rawan Kena Penyakit Diabetes Melitus, Ini Alasannya dalam Medis Kata dr Zaidul Akbar

inNalar.com – Diabetes melitus yang biasanya disebabkan oleh naiknya kadar gula darah ternyata ada hubungannya dengan cinta, hal ini diungkapkan oleh dr. Zaidul Akbar.

Apa maksud dari pernyataan tersebut? Bagaimana bisa cinta ada hubungannya dengan penyakit diabetes melitus?

dr. Zaidul Akbar menyampaikan pandangannya bahwa kesepian dapat meningkatkan kadar gula darah pada individu yang rentan terhadap diabetes.

Baca Juga: Han So-Hee Dan Chae Jong-Suk Kegep Ambil Jatah Liburan Di Hari Yang Sama, Mau Ngedate?

Ketika seseorang merasa tidak dihargai lagi atau merasa kesepian yang artinya sudah kehilangan cinta, maka akan rentan terkena diabetes melitus.

Cinta ini dapat berupa cinta terhadap suami, cinta terhadap istri, cinta terhadap anak, cinta terhadap orang tua, dan lain-lain.

Kehilangan cinta tentunya membuat pikiran stress, bahkan biasanya dapat mempengaruhi kesehatan tubuh.

Baca Juga: Ciri-Ciri Diabetes Melitus di Usia Muda yang Jarang Disadari, Coba Cek Apa Kamu Mengalami?

Ketika stress, tubuh akan membutuhkan karbohidrat dan gula sehingga memicu diri untuk mencari sumber yang manis-manis.

Jika stress berlebihan, kemudian tubuh mengonsumsi makanan manis dalam jumlah yang banyak, maka diabetes melitus dapat menyerang tubuh begitu saja.

Selain itu, kesepian juga dapat berkontribusi pada kebiasaan hidup yang tidak sehat.

Baca Juga: 3 Perusahaan Otto Toto Sugiri, Orang Terkaya di Indonesia, Salah Satu Sahamnya Naik hingga 11 Ribu Persen

Sering kali, individu yang merasa kesepian cenderung mencari penghiburan dalam makanan yang tidak sehat atau mengonsumsi alkohol secara berlebihan.

Kebiasaan ini dapat meningkatkan risiko obesitas dan resistensi insulin, yang merupakan faktor risiko utama dalam pengembangan diabetes melitus.

Sementara itu, untuk mengurangi risiko diabetes melitus dan menjaga kesehatan secara keseluruhan, penting bagi individu untuk menjaga keseimbangan emosional mereka.

Bersosialisasi dengan keluarga, teman, dan komunitas dapat membantu mengurangi perasaan kesepian dan meningkatkan kualitas hidup.

Kemudian menggunakan teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau olahraga dapat membantu mengurangi stres dan menjaga keseimbangan hormonal.

Selain itu, menjaga pola makan seimbang dengan porsi yang tepat dan makanan yang bergizi akan membantu mengontrol kadar gula darah tetap stabil.

Aktivitas fisik juga dapat membantu mengontrol berat badan, meningkatkan sensitivitas insulin, dan menjaga kesehatan secara keseluruhan.***(Rohma Roifatunnisa’)

Rekomendasi