

inNalar.com – UAH sapaan akrab Ustadz Adi hidayat membeberkan rahasia di Bulan Rajab yaitu berupa keutamaan dan amalan-amalan yang bisa membuahkan pahala.
UAH menyebutkan, Rajab kalau diartikan secara bahasa adalah sesuatu yang diagungkan oleh Allah, para Nabi, dan juga bahkan kaum Jahiliyyah sekaligus.
“Rajab secara bahasa berarti sesuatu yang diagungkan, bermakna At-Ta’dim,” sebut UAH dalam video kajiannya di kanal Youtube Adi Hidayat Official diunggah pada 2 Februari 2022.
Baca Juga: Bikin Terharu, Member GFRIEND Berikan Dukungan untuk Debut VIVIZ
Hal itu dibuktikan pada bulan Rajab, orang-orang zaman Jahiliyah terlebih khusus suku Muhdor gencar melakukan perdamaian antar suku untuk tidak melakukan perang.
Karena dalam Al-Qur’an telah ditegaskan, Rajab termasuk dari salah satu dari empat bulan mulia yang disebut dengan bulan Hurum.
Dengan demikian kata UAH, Bulan Rajab sangat istimewa dan terjaga dari nilai-nilai yang kurang baik, seperti maksiat, perbuatan tercela. Sehingga dianjurkan di dalamnya melakukan kebaikan.
“Bulan yang sangat dihormati, bulan yang terjaga dari segala nilai-nilai keburukan, bulan yang terjaga dari segala tindakan kontraproduktif perilaku-perilaku maksiat, bahkan sejahiliyah-jahiliyahnya umat di masa lalu mereka tetap menghormati bulan ini dengan mengadakan perdamaian diantara suku-suku yang bertikai,” ungkapnya.
Oleh karenanya, Ustadz kelahiran Pandeglang tersebut menganjurkan agar kita selalu mengerjakan kebaikan dan berusaha meninggalkan segala larangan-larangan Allah SWT di Bulan Rajab.
Lantaran, kata UAH, segala perbuatan baik yang dilakukan di bulan Rajab akan dilipat gandakan pahalanya oleh Allah SWT.
Baca Juga: VIVIZ Resmi Debut dengan Perilisan Music Video Bertajuk ‘BOP BOP!’ Langsung Pecah Rekor Impresif
Namun sebaliknya, ketika kita melakukan maksiat, dosa dari perbuatan tersebut juga digandakan jika dilakukan di Bulan Rajab.
“Orang yang meningkatkan ibadah, mengukir perbuatan mulia, maka akan dilipatgandakan pahalanya, seperti hanya orang yang sengaja berbuat maksiat maka berlipat pula dosa untuknya,” kata Ustadz kelahiran Pandeglang tersebut.
Lanjutnya, “Ayat Al-Qur’an tegas menyatakan dalam bentuk larangan, ‘Falaa Tadlimu Fihinna Anfusakum’, jangan sekali-kali kalian berbuat dzolim pada diri kalian di bulan-bulan yang dimaksudkan,” kata UAH.***