

inNalar.com – PT Sumber Mineral Global Abadi belum lama ini terdaftar sebagai perusahaan kesembilan yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Usai listing perdana, emiten berkode SMGA ini dikabarkan bakal melakukan akuisisi tambang nikel di Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah.
Sebagai gambaran awal, perusahaan yang bergerak di bidang logam dan bijih ini baru saja terdaftar sebagai emiten yang melakukan perdagangan saham di BEI.
Saham perdana yang dilepas dagangkan oleh perusahaan ini sebanyak 8,75 miliar lembar saham.
Adapun harga saham yang ditawarkan pada listing perdananya diketahui sebesar Rp105 per lembar.
Sehingga kapitalisasi pasar saham PT Sumber Mineral Global Abadi Tbk menembus Rp918,75 miliar.
Pencatatan perdana saham perusahaan ini dilaksanakan pada Selasa, 30 Januari 2024.
Ternyata langkah besar emiten ini juga dibarengi dengan rencana aksi akuisisi perusahaan tambang nikel di Morowali Utara.
Direktur Utama SMGA, Julius Edy Wibowo mengungkap bahwa langkah korporasi lanjutan ini diharapkan rampung pada kuartal II tahun 2024.
Aksi akuisisi diharapkan mampu mendongkrak produksi nikel ore berada di kisaran 50.000 – 100.000 ton per bulan.
Oleh karena itu, pihak perusahaan pun bakal mengerahkan kas perusahaan guna memuluskan langkah strategis tersebut.
Sejalan dengan aksi tersebut, rupanya PT Sumber Mineral Global Abadi Tbk tengah berencana pula membangun smelter nikel.
Baca Juga: Drama Korea Squid Game Season 2 Resmi Sedang Dalam Pengerjaan, Berikut Pemain dan Jadwal Tayangnya
Targetnya ekspansi proyek smelter nikel tersebut bisa mulai beraksi pada tahun 2026 mendatang.
Sejauh ini perusahaan memiliki porsi pendapatan yang cukup gemilang di sektor nikel, mendominasi setidaknya 60 persen dari sejumlah segmen operasinya.
Sementara 30 dan 10 persen diisi dari sektor pendapatan batu bara dan gamping.
Demi ekspansikan hilirisasi komoditasnya ini, SMGA terus perkuat langkah strategis guna menghasilkan revenue yang lebih moncer dari sumber nikel Morowali.
Adapun target pendapatan tahun ini, perusahaan akan mengupayakan realisasi revenue sebesar Rp1 triliun.
Pengembangan bisnis juga bakal merambah ke segmen produksi batu gamping.
Rencananya SMGA juga bakal memanfaatkan potensi tambang Morowali Utara untuk kembangkang produksi batu gamping.***