

inNalar.com – Luar biasa, Nusa Tenggara Barat sebentar lagi akan memiliki smelter yang berkapasitas produksi konsentrat tembaga hingga 900.000 ton per tahun.
Pabrik smelter tersebut dibangun di Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat.
Melihat potensi yang besar dalam pembangunan ini, tentunya pemerintah terus mendorong progresnya.
Baca Juga: Bendungan Rp560 Miliar di IKN Siap Diresmikan Sebelum Pemilu, Mampu Tahan Banjir hingga 55 Persen?
Salah satunya yang dilakukan oleh Anggota Komisi VII DPR RI Nasril Bahar yang mendorong percepatan dari PT Amman Mineral Industri (AMIN).
Hingga bulan Juli pada tahun 2023, progresnya telah mencapai hingga 51,63 persen yang disebutkan didalam website resmi DPR.
Oleh karena itu, pemerintah menargetkan pembangunan smelter di Nusa Tenggara Barat ini dilakukan commissioning pada Juli 2024.
Sedangkan ditahun 2024 operasional dari smelter di NTB ini dapat beroperasi hingga 60 persen.
Nasril berhadap kepada pihak pelaksana pembangunan untuk segera menyelesaikan proyeknya.
Pihak tersebut adalah Engineering, Procurement dan Construction (EPC) yang ditahun 2023 mulai mengoperasikan proyek.
Presiden Direktur AMIN, Rachmat Makkasau mengupayakan agar pembangunan dari smelter dapat berprogress hingga 90 persen.
Sehingga ditahun mendatang, yaitu 2024 sudah dapat dilakukan commissioning dan sudah beroperasi.
Usai masa pembangunan, smelter di NTB ini memiliki kapasitas yang sangat besar hingga 900.000 ton.
Dengan besarnya tambang yang akan dikelola oleh PT. Amman Mineral Industri (AMIN) akan memberikan dampak positif ke perekonomian Indonesia.
Jenis tambang yang akan dikelola berasal dari Batu Hijau dan Proyek Elang.
Melalui pembangunan proyek smelter di NTB ini harapannya mampu mengangkat ekonomi Indonesia. ***