Kapasitas 50 Mega Watt, PLN Gandeng Jepang Bakal Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Sampah di Jawa Barat, Daerah Lain Menyusul?

inNalar.com – PT PLN (Persero) menggandeng Konsorsium Sumitomo untuk membangun dan mengembangkan PLTsa Legok Nangka, Bandung Barat, Jawa Barat.

Konsorsium Sumitomo sendiri terdiri dari PT Energi Prima Nusantara (EPN) yang merupakan anak perusahaan PT United Tractors Tbk (UNTR).

Kemudian tergabung pula didalamnya dua perusahaan asal Jepang yakni Hitachi Zosen Corporation dan Sumitomo Corporation.

Baca Juga: Habiskan Cuan Rp168 Miliar, Nama Jembatan Terpanjang di Lampung Ini Terinspirasi dari Tokoh yang Dimakamkan di Dekatnya

Komitmen ini dilakukan oleh PLN dengan menandatangani MOU bersama beberapa perusahaan yang tergabung dalam konsorsium tersebut.

Proses penandatangan ini sendiri dilakukan di Tokyo, Jepang yang merupakan kerja sama pembangunan Proyek Energi atas Sampah atau Pembangkit Listrik Tenaga Sampah.

Terlebih, Indonesia dan Jepang sendiri termasuk sebagai bagian dari Asian Zero Emission Community atau AZEC.

Baca Juga: Perusahaan Turbin Asal China, Envision Group Bakal Guyurkan Investasi Rp12,5 Triliun untuk Bangun PLTB di Daerah Pegunungan Biltar

Tidak heran jika kedua negara ini cukup menaruh perhatian besar dalam mengurangi emisi karbon secara global sehingga MOU tersebut dapat menjadi bukti komitmennya.

Dengan terbangunnya hubungan bilateral antar dua negara ini tentu diharapkan dapat meningkatkan produktifitas dalam mencapai transisi energi.

Agar nantinya lebih mudah dalam mencapai Net Zero Emissions atau NZE pada tahun 2060 mendatang.

Baca Juga: Cawapres Gibran ke Cak Imin yang Tidak Setuju IKN Tapi Mau Bangun 40 Kota Mirip Jakarta: Agak Aneh Ya…

PLTSa Legok Nangka sendiri akan menjadi tempat pengolahan dan pemrosesan akhir sampah atau TPPAS sehingga dipakai sebagai tempat pembuangan sampah dan bahan limbah lainnya.

Terdapat sekitar 6 kabupaten dan kota yang akan melakukan pembuangan sampah tersebut ke tempat ini. Mulai dari:

  • Kabupaten Bandung
  • Kota Bandung
  • Kabupaten Bandung Barat
  • Kabupaten Sumedang
  • Kabupaten Garut
  • Kota Cimahi

Baca Juga: Sedot APBD Rp2 Miliar, Pembangunan Jembatan Giriloyo di Bantul Ini Cuma Butuh Waktu 160 Hari, Bisa Tunjang Ekonomi Kreatif Khas Daerah

Diperkirakan per harinya lokasi pembuangan sampah ini dapat menampung limbah hingga sebanyak 2.131 ton.

Tidak hanya itu, dengan jumlah sampah yang cukup besar ini nantinya juga akan dimanfaatkan sebagai bahan bakar PLTSa.

Kemudian akan diterapkan teknologi insinerator yang cukup ramah lingkungan sehingga efektif dalam menghasilkan energi listrik mulai 30 sampai dengan 50 Mega Watt (MW).

Baca Juga: Sukses Temukan Potensi Gas Jumbo di WK South Andaman Sumatera Utara, Emiten Global Asal UEA Ini Rupanya Miliki Saham Lapangan Gas Israel

Selain itu, kehadiran proyek tersebut juga berpotensi menghasilkan Nilai Ekonomi Karbon atau NEK di bidang energi maupun limbah.

Pasalnya, pengelolaannya dapat mengurangi emisi gas metana di TPPAS tersebut kemudian sampah dan limbahnya dapat dikelola untuk dijadikan energi listrik.

Dengan begitu, sampah dan limbah yang sudah menumpuk di tempat pembuangan ini dapat memiliki potensi NEK yang cukup signifikan.

Baca Juga: Dapat Kurangi Emisi Hingga 581.784 Ton Jejak Karbon per Tahun, Pertamina Geothermal Bangun PLTP di Sumatera Selatan, Progresnya Capai…

Terlebih, pihak PLN nantinya juga akan berkontribusi pada program PLTSa lainnya di wilayah berbeda. Mulai dari:

  • Kota Palembang
  • Kota Manado
  • Kota Bekasi
  • Kota Semarang
  • Kota Makassar
  • Kota Denpasar
  • Kota Tangerang
  • Kota Tangerang Selatan
  • DKI Jakarta

Dengan berjalannya proyek ini tentu diharapkan dapat berjalan maskimal serta bermanfaat bagi masyarakat sekitar.***

Rekomendasi