

inNalar.com – Pemerintah Indonesia terus berupaya memperkuat ketahanan pangan dan air nasional melalui pembangunan megaproyek infrastruktur strategis.
Salah satu proyek yang menjadi perhatian utama adalah Bendungan Leuwikeris, yang terletak di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.
Bendungan baru kepunyaan Tasikmalaya ini didanai dari APBN sebesar Rp3,5 triliun. Kapasitas nya besar, demikian pula manfaatnya sangat signifikan bagi masyarakat di sekitarnya.
Baca Juga: 5 Kota Terhijau di Indonesia, Nomor 3 Punya Ratusan Ribu Pohon Tapi Bukan di Surabaya
Bendungan Leuwikeris memiliki kapasitas tampung air mencapai 81 juta meter kubik dan luas genangan mencapai 243 hektar.
Megaproyek ini tidak hanya berfungsi sebagai infrastruktur irigasi, tetapi juga sebagai pengendali banjir yang kerap melanda kawasan tersebut.
Dengan adanya bendungan ini, diharapkan bisa mereduksi volume banjir 25 tahunan dari 509,7 m3/detik menjadi 450,2 m3/detik, sebuah penurunan signifikan yang akan membantu mengurangi dampak banjir di daerah hilir.
Baca Juga: Jadi Ajang Olahraga Paling Bergengsi, Inilah 4 Provinsi yang Paling Sering Menjadi Tuan Rumah PON
Menurut Drijen Sumber Daya Air, Bob Arthur Lombogia, Bendungan Leuwikeris memiliki empat manfaat utama yang sangat vital bagi masyarakat Jawa Barat dan sekitarnya.
Pertama, bendungan ini akan menyuplai air baku sebesar 845 m3/detik untuk kebutuhan Kota Banjar, Kabupaten Ciamis, dan Kabupaten Cilacap.
Ketersediaan air ini sangat penting untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, industri, dan perkotaan di beberapa wilayah Jawa Barat dan Jawa Tengah tersebut.
Baca Juga: Biaya Revitalisasi Rp89 Miliar, Pasar Legendaris Yogyakarta ‘Disulap’ Jadi Modern Green Building
Kedua, dengan luas daerah yang mampu direduksi dari potensi banjir mencapai 1.913 hektar, terutama di wilayah hilir seperti Kabupaten Cilacap, keberadaan Bendungan Leuwikeris akan berperan besar dalam mengurangi risiko bencana banjir di musim hujan.
Ketiga, bendungan ini juga memiliki potensi besar untuk mendukung energi terbarukan yaitu Pembangkit LIstrik Tenaga Air (PLTA), dengan kemampuan memproduksi listrik hingga 20 MW.
Keempat, manfaat irigasi dari Bendungan Leuwikeris ini sangat luar biasa, dengan area pelayanan mencapai 11.216 hektar sawah di beberapa wilayah Jawa Barat tersebut.
Lahan pertanian yang tersebar di Kota Banjar, Kabupaten Ciamis, dan Pangandaran akan mendapatkan pasokan air yang cukup, sehingga dapat meningkatkan produktivitas pertanian dan memperkuat ketahanan pangan di kawasan tersebut.
Bendungan Leuwikeris akan menjadi sumber energi yang ramah lingkungan bagi masyarakat setempat dan dapat membantu mendorong pengurangan emisi karbon.
Selain manfaat utama di atas, pembangunan Bendungan Leuwikeris juga diharapkan dapat mendongkrak sektor pariwisata.
Keindahan alam di sekitar bendungan dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan lokal, membuka peluang baru bagi warga setempat untuk mengembangkan sektor ekonomi kreatif.
Bendungan Leuwikeris merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN), yang bertujuan mendukung terwujudnya salah satu target NAWACITA, yaitu ketahanan air dan pangan nasional.
Dengan rampungnya proyek ini, diharapkan mampu mendukung pengelolaan sumber daya air yang lebih baik serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat di kawasan sekitar.
Pembangunan infrastruktur seperti Bendungan Leuwikeris menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam menjawab tantangan perubahan iklim, ketahanan pangan, dan kebutuhan energi bersih.
Dengan hadirnya bendungan ini, tidak hanya sektor pertanian dan energi yang terangkat, tetapi juga kesejahteraan warga serta pengendalian bencana di Jawa Barat dan sekitarnya.***