Kanibalisme? Bongkar Misteri Tradisi Suku Korowai di Pedalaman Papua yang Sebenarnya

inNalar.com – Wilayah pedalaman Papua sulit dan tidak tersentuh oleh perkembangan zaman modern seperti saat ini.

Namun, banyak sekali kekayaan budaya dan tradisi yang luar biasa tersimpan dan masih dipertahankan kelestariannya.

Dari banyaknya suku yang tersebar di pedalaman Papua, suku Korowai menjadi suku yang merarik perhatian warga lokal mapun manca negara.

Baca Juga: 6 Suku Penghasil Wanita Sangat Cantik di Indonesia, Nomor 1 Suku Ternyata Bukan Sunda

Memiliki populasi sekitar 3000 orang, suku ini tinggal di pedalaman hutan dekat dengan perbatasan Papua Nugini.

Suku Korowai dikenal sebagai kelompok manusia yang terpencil di dunia.

Bahkan dipercaya mereka tidak menyadari bahwa ada keberadaan orang lain selain dari mereka sendiri sebelum akhirnya ada kontak dengan dunia luar pada tahun 1970-an.

Baca Juga: 7 Kota Paling Berdosa di Indonesia, Jadi Sarang Pergaulan Bebas: Juaranya Berasal dari Jawa Timur

Suku ini menarik perhatian publik lantaran memiliki tradisi yang sangat mengerikan.

Tradisi kontroversial di pedalaman Papua ini semakin berkembang dan mengejutkan banyak orang ini disebut dengan kanibalisme.

Tradisi kanibalisme dilakukan bukan tanpa alasan. Mereka melakukan tradisi ini jika ada seseorang yang mati secara misterius.

Baca Juga: Misterius! Ini Dia Kampung Terpencil di Banjarnegara, Paling Ditakuti Para Pejabat Negara di Jawa Tengah

Mereka percaya hal itu diakibatkan oleh seorang khakhua (penyihir lelaki yang dating dari akhirat).

Seorang khakhua harus dibunuh dengan cara dimakan. Karena khakhua sebetulnya adalah orang mati.

Oleh karena itu, dengan memakan meraka dianggap sebagai sistem keadilan terbaik.

Baca Juga: Mirip Dataran Tinggi Tibet, Desa Berkabut di Lereng Sumbing, Jawa Tengah Terpelosok di 44,6 Km dari Jogja

Penjelasan tersebut mengartikan bahwa Suku Korowai dari Papua tidak memakan daging manusia untuk konsumsi seharai-hari.

Melainkan mereka melakukan hal itu hanya dilakukan kepada orang-orang tertentu yang diduga sebagai Khakhua.

Khakhua dipercaya adapat mengakibatkann kematian anggota lain karena mereka bisa melakukan sihir, sehingga mereka harus dihukum.

Baca Juga: Dulu Dihuni Warga Spesial, Kampung Idiot di Ponorogo, Jawa Timur Kini Punya Wajah Baru yang Mengejutkan

Hukuman tersebut yakni hukuman mati tetapi tidak dikuburkan.

Suku Korowai memepercayai bahwa Khakhua dapat bangkit kembali karena sudah bukan mausia lagi dan dianggap sebagai zombie.

Oleh karena itu ada prosesi memisahkan tubuh dan memakan dagingnya.
Prosesi tersebut tidak melibatkan ibu hamil dan anak-anak.

Setelah prosesi mengerikan itu selesai, mereka akan memukul-mukul dinding rumah tinggi meraka dengan kayu selama semalaman dan bernyanyi.

Selain tradisi itu, mereka juga akan menghukum orang yang melakukan kejahatan seperti mencari istri orang, membunuh, dan merusak sistem pertahanan mereka.

Suku Korowai untuk memenuhi kebutuhan hidupnya adalah dengan melakukan berburu. Biasanya memburu ular, kadal, babi hutan, dan rusa.

Selain itu, mereka juga pergi ke sungai untuk menangkap ikan dan udang dengan menggunakan ketinting atau perahu tradisional.

Saat ini budaya kanibalisme yang ada di suku ini sudah mulai berkurang dan mulai ditinggalkan meskipun masih ada yang melakukannya. *** (Ummi Hasanah)

Rekomendasi