Kampung Terpencil dari Bandung Ini Penduduknya Tak Makan Nasi Selama Bertahun-tahun


inNalar.com – Indonesia memiliki berbegai keberagaman ras dan etnis. Selain itu, negara ini juga memegang teguh warisan budaya dan adat yang telah diturunkan secara turun temurun.

Hal tersebut tidak terlepas dari keberadaan budaya dan adat yang unik di desa yang berada di Jawa Barat.

Berlokasi tidak jauh dari Kota Bandung, nama desa ini adalah Kampung Adat Cirendeu, yang terletak di Kelurahan Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan, Kabupaten Cimahi.

Baca Juga: Head To Head Bali United VS PSM Makassar, Laga Playoff Liga Champions Asia

Desa ini memiliki luas sekitar 64 hektar, dengan 4 hektar yang digunakan sebagai pemukiman.

Sekitar 60 hektar selebihnya digunakan untuk membuat perkebunan singkong, di mana hal ini menjadikan sebagian besar warganya berprofesi menjadi petani singkong.

Keunikan dari warga di sini adalah mereka mengonsumsi singkong sebagai pengganti nasi, di mana singkong tersebut hasil dari perkebunan sendiri.

Baca Juga: Ustadz Khalid Basalamah Beberkan 3 Kiat yang Bisa Bikin Cobaan Hidup Jadi Terasa Lebih Ringan untuk Dilalui

Budaya ini sudah turun temurun dan bertahan selama 85 tahun.

Para remaja dan orang dewasa di desa ini mengaku bahwa sama sekali tidak pernah memakan nasi, dan diganti oleh umbi-umbian lain.

Selain keunikan tersebut, rumah penduduk di desa ini juga memiliki keunikan yaitu pintu samping yang menghadap ke timur.

Baca Juga: Gempa Bumi Magnitudo 5,1 Guncang Sukabumi, Jawa Barat

Hal ini bertujuan agar sinar matahari bisa masuk ke rumah mereka.

Terlebih lagi, hutan di Cireundeu juga menjadi hutan penyumbang oksigen terbesar di Kota Cimahi, Jawa Barat.

Hutan ini memiliki tiga konsep kehutanan yang dibagi menjadi hutan larangan, hutan reboisasi, dan hutan pertanian.

Baca Juga: Kesaksian Mantan Aktivis NII/AL-Zaytun Yang Berhasil Keluar Dari Ajaran Sesat Panji Gumilang

Hutan larangan adalah hutan yang tidak boleh ditebang karena sebagai hutan penyimpan air.

Hutan reboisasi digunakan sebagai pemanfaatan kebutuhan masyarakat, dengan catatan mereka harus menanam pohon kembali seusai menebangnya.

Sedangkan untuk hutan pertanian adalah hutan yang digunakan warganya sebagai tempat pertanian singkong.

Baca Juga: Cek Fakta: Ari Wibowo dan Inge Anugrah Masih Sekamar, Padahal Sedang Proses Cerai

Kampung unik ini sangat terbuka bagi wisatawan, namun jangan lupa untuk mematuhi aturan dan etika di sana.***(Ajeng Marcelliani)

Rekomendasi