

inNalar.com – Kalimantan Barat diperkirakan mampu menghasilkan listrik sebesar 5,5 Giga Watt (GW), dari salah satu ‘harta karun hijau’, yakni bioenergi.
Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi, Rida Mulyana mengungkap bahwa adanya PLT berbasis bionergi yang terbaru tadi, tidak saja memberikan pengaruh positif bagi masyarakat sekitar tetapi juga bagi PT PLN ataupun Persero.
Ungkapan tersebut dikutip dari laman web resmi esdm.go.id, mengenai, PLT Biomassa Swasta Pertama di Kalimantan.
Baca Juga: Anggota TNI Dikeroyok 8 Orang Pemuda di Jakarta Timur Hingga Babak Belur
Diketahui, pada tahun 2018 lalu, pemerintah pertama kali mengoperasikan PLTBm di Kalimantan Barat.
PLTBm yang beroperasi tersebut menggunakan teknologi gasifikasi, yakni boiler dengan tipe water tube dengan bahan bakar limbah perkebunan.
Seperti halnya cangkang kelapa sawit dan kayu, sekam padi, tongkol jagung, ampas tebu, serbuk kayu dan limbah perkebunan lainnya.
Baca Juga: Anggarkan Dana Rp85 Miliar, Monumen di Ponorogo Ini Bakal Jadi yang Tertinggi, Kalahkan GWK Bali?
Optimis dapat menghasilkan listrik 5,5 GW pada tahun 2025 mendatang, saat ini PLTBm di Kalimantan Barat tersebut mampu menghasilkan listrik 15 MW.
Melansir dari laman web resmi ebtke.edm.go.id, nama dari PLTBm di Kalimantan Barat tersebut adalah PLTBm Siantan.
Lokasi dari bionergi pertama di RI tersebut berada di Desa Wajok Hulu, Kecamatan Siantan, Mempawah, Kalimantan Barat.
PLTBm Siantan diketahui mampu beroperasi dengan Capacity Factor di atas 85%, atau kurang lebih sebesar 7.500 jam dalam satu tahun.
Teknologi terbarukan yang mulai beroperasi pada tahun 2018 tersebut juga tidak bersifat intermittent, dan dapat dijadikan base load.
Selain itu, PLTBm Siantan juga mampu menghasilkan 75.000.000 kWh energi bersih, yang ukurannya setara dengan 25.000 Ton CO2e.
Hasilnya atau energi listrik yang dihasilkan tadi, nantinya akan disalurkan melalui jaringan 20 kilo Volt (kV) milik PLN sepanjang 5,6 kilometer sirkuit (kms).
Menghubungkan titik interkoneksi Gardu Induksi (GI) Siantan ke Sistem Katulistiwa yang ada saat ini.
Sistem Katulistiwa diketahui melayani beberapa pelanggan PLN yang ada di daerah Pontianak, Kubu Raya, Mempawah, Singkawang, Pemangkat, Sambas dan Bengkayang.
Diharapkan, adanya bioenergi pertama RI di Kalimantan Barat tersebut mampu mendorong kualitas hidup dan perekonomian di daerah sana.
Itulah informasi mengenai ‘harta karun hijau’ pertama milik RI yang ada di Kalimantan Barat.***