

inNalar.com – Menurut data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS), Jakarta bukan menjadi kota terkaya di Indonesia, melainkan sebuah daerah yang berada di Sulawesi Tengah ini.
Sering dikira kota terkaya adalah Jakarta, justru daerah di Sulawesi Tengah seluas 3.037,04 kilometer persegi inilah jawaranya di Indonesia.
Sebagai informasi, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita di beberapa daerah di Indonesia tercatat melebihi Rp 300 juta per tahun, setara dengan lebih dari Rp 26 juta per bulan.
Nilai ini jauh lebih tinggi dibandingkan rata-rata PDB per kapita nasional yang mencapai Rp 75 juta per tahun atau sekitar Rp 6,25 juta per bulan.
Menariknya, wilayah dengan PDRB per kapita tertinggi di Indonesia bukan berasal dari DKI Jakarta, melainkan Morowali, Sulawesi Tengah.
PDRB per kapita di Morowali mencapai Rp 927,23 juta per tahun atau sekitar Rp 77,27 juta per bulan.
Sementara itu, Jakarta Pusat berada di posisi kedua dengan PDRB per kapita sebesar Rp 819,38 juta per tahun atau sekitar Rp 68,28 juta per bulan.
Baca Juga: HORE! Anak Pensiunan PNS 2024 Peroleh Tunjangan di Desember Nanti, Segini Nominalnya
PDRB per kapita sering dianggap sebagai indikator kemakmuran suatu wilayah karena menunjukkan besarnya nilai ekonomi di wilayah tersebut.
Namun, hal ini tidak sepenuhnya akurat, karena PDRB per kapita diperoleh dengan membagi total PDB wilayah tersebut dengan jumlah penduduknya.
Jika suatu wilayah memiliki PDB yang besar tetapi jumlah penduduknya sedikit, maka PDRB per kapita akan tinggi. Sebaliknya, meskipun PDB besar, jika jumlah penduduknya juga besar, nilai PDRB per kapita akan lebih rendah.
Baca Juga: Game Changer Prabowo Yang Bikin Heboh PNS: Skema Single Salary Apakah Cair Desember Nanti?
Apabila hanya dilihat dari PDRB, maka sudah pasti Jakarta Pusat akan menjadi kota terkaya di Indonesia.
Namun, apabila kita membagi jumlah PDB Jakarta Pusat yaitu Rp860 Triliun dengan jumlah penduduk 1,05 juta.
Maka hasilnya akan kalah dengan kota Morowali, Sulawesi Tengah ini.
Baca Juga: Zeda Salim Tetiba Jadi Sorotan, Sosok yang Disebut Miliki Kedekatan dengan Ammar Zoni
Pada tahun 2022, PDB Morowali tembus mencapai Rp 158,05 Triliun dengan jumlah penduduknya hanya sekitar 176.000.
Tingginya PDB tersebut didasarkan pada sumber daya alam yang berada pada daerah tersebut.
Di Morowali sendiri, daerah ini merupakan salah satu daerah penghasil nikel di Indonesia.
Dalam kurun Waktu 2020-2022, tercatat terdapat 27 penanaman modal asing yang masuk ke daerah Morowali.
Morowali juga menjadi pusat hilirisasi nikel dengan berdirinya Kawasan Industri Morowali (IMIP).
Kawasan ini menjadi rumah bagi berbagai fasilitas smelter yang mengolah nikel mentah menjadi produk bernilai tambah, seperti stainless steel dan bahan baku baterai kendaraan listrik. *** (Muhammad Yusuf Saputra)