

inNalar.com – PT Medco Energi Internasional Tbk atau MEDC merupakan perusahaan energi swasta di bidang eksplorasi dan produksi migas.
Pada periode triwulan III 2023 lalu, MEDC telah mengumumkan kinerja laporan keuangannya yang kurang begitu impresif.
Bersumber dari laporan keuangan resmi di IDX, angka jumlah laba bersih korporasi ini menunjukkan penurunan.
Baca Juga: 90 Persen Utang ke China, Proyek Jembatan Rp740 Miliar di Kalimantan Barat Ternyata Molor, Benarkah?
Penjualan dan pendapatan usaha korporasi ini sebesar 1,6 miliar USD atau setara Rp24,8 triliun.
Beban pokok penjualannya diketahui mencapai 937 juta USD atau setara Rp14,5 triliun.
Jika penjualan dan pendapatan usaha MEDC dikurangkan dengan beban pokok penjualannya, maka laba bruto yang didapat sebesar 732 juta USD atau setara Rp11,3 triliun.
Sedangkan, jika dikurangkan kembali dengan berbagai beban lainnya, maka jumlah laba bersih sebelum pajaknya sebesar 501 juta USD atau setara Rp7,7 triliun.
Jumlah tersebut kemudian dikurangkan dengan beban pajak dan mendapat angka laba bersihnya sebesar 257 juta USD atau setara Rp3,9 triliun.
Angka tersebut mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya di periode yang sama.
Keuntungan bersih Medco Energi pada trwiulan III 2022 sebesar 417 juta USD atau setara Rp6,4 triliun.
Maka dari itu, bisa dikatakan bahwa jumlah laba bersih PT Medco Energi Internasional Tbk turun sebanyak Rp2,5 triliun dalam satu tahun.
Meskipun begitu, bersumber dari laporan keuangannya MEDC mencatatkan penurunan jumlah utang.
Diketahui bahwa jumlah utang jangka pendek MEDC sebesar 1,2 miliar USD atau setara Rp18,6 triliun.
Sementara jumlah utang jangka panjangnya sebesar 3,5 miliar USD atau setara Rp54 triliun.
Jadi, secara keseluruhan jumlah utang PT Medco Energi Internasional Tbk sejumlah 4,8 miliar USD atau setara Rp74,4 triliun.
Jumlah utang tersebut ternyata lebih rendah dibanding tahun lalu pada periode yang sama yakni sejumlah 5,1 miliar USD atau setara Rp79 triliun.***