Jumlah Aset Alami Penurunan, PT Cemindo Gemilang Tbk (CMNT) Bidik Pertumbuhan Produksi Semen Merah Putih hingga 4 persen 2024

inNalar.com – PT Cemindo Gemilang Tbk atau CMNT telah mengumumkan laporan keuangannya pada periode terbaru triwulan III 2023 lalu.

Bersumber dari laporan keuangan resminya, jumlah kas dan setara kas perusahaan ini sebesar Rp434,3 miliar.

Digabung dengan berbagai piutang dan persediaan lancar, maka jumlah aset lancar PT Cemindo Gemilang Tbk sebesar Rp3,5 triliun.

Baca Juga: Sempat Ambrug! Jembatan Seharga Rp150 Miliar yang Dibangun Sejak 1955 di Kalimantan Timur Ini Sampai Makan Korban Jiwa

Sementara itu, besaran aset tidak lancarnya sebesar Rp14,3 triliun.

Jadi, secara keseluruhan jumlah aset CMNT sebesar Rp17,9 triliun.

Meskipun begitu, jumlah tersebut berada di bawah jumlah aset PT Cemindo Gemilang Tbk tahun lalu.

Baca Juga: Molor! Megaproyek Kilang Migas Terbesar di Papua Barat Sampai Kena Denda Rp4,4 Triliun, Benarkah?

Pada akhir Desember 2022, jumlah aset CMNT secara keseluruhan mencapai Rp18,1 triliun.

Alami penurunan jumlah aset, Cemindo Gelinang menargetkan pertumbuhan produksi semen merah putih sebesar 3 hingga 4 persen pada tahun 2024.

Artinya, angka tersebut naik dua kali lipat dari market growth industri semen di Indonesia.

Baca Juga: Dikeluarkan dari PSN! Megaproyek Jalur Kereta Api Rp53 Triliun yang Gandeng Rusia di Kalimantan Timur Kini Mangkrak, Mengapa?

Menargetkan kenaikan produksi, perseroan juga akan tetap berhati-hati di tahun 2024.

Hal tersebut dikarenakan situasinya masih tidak menentu, meskipun ekonomi diprediksi akan tetap tumbuh di tahun-tahun politik.

Selain itu, korporasi ini juga akan tetap focus meningkatkan profitabilitas dibandingkan produksi.

Baca Juga: Investasi Rp72 Triliun, Megaproyek Kilang Gas Terbesar di Papua Barat Mampu Produksi 11,4 Juta Ton, Kapan Diresmikan?

Hingga kini, porsi produksi wadah semen sebesar 65 persen, sedangkan semen curan sebesar 35 persen.

Proporsi semen curah sedikit lebih besar dibandingkan kompetitor yang perbandingannya 70 per 30.

Sementara itu, proporsi area pasar wadah semen mencapai 91 persen dari total wilayah yang di cover perusahaan.

Baca Juga: Bendungan Senilai Rp2,72 Triliun di Jawa Tengah Ini Tebas Lahan Hutan Ratusan Hektar, Jadi Amunisi Pasokan Air Baku

Hal tersebut dikarenakan, wadah semen lebih banyak dipasarkan di daerah-daerah lebih kecil.***

Rekomendasi