Jual Gudang ke Perusahaan Afiliasi, PT Pelangi Indah Canindo Tbk (PICO) Catatkan Kemerosotan Jumlah Aset

inNalar.com – PT Pelangi Indah Canindo Tbk atau PICO telah menjual sejumlah aset tidak likuid kepada perusahaan afiliasi.

Perusahaan afiliasi tersebut adalah PT Intipelangi Drumasindo.

Pada November 2023, PT Pelangi Indah Caninco Tbk dan PT Intipelangi Drumasindo telah menandatangani akta jual beli terkait aset berupa tanah dan bangunan.

Baca Juga: Drama Korea ‘Doctor Slump’ yang dibintangi Park Hyung Sik dan Park Shin Hye Mendominasi Tren Netflix Global

Tanah dan bangunan yang menjadi objek jual beli tersebut berada di Cikupa, Tangerang, Banten.

Tepatnya berlokasi di Jalan Raya Serang KM. 19,5, Desa Bojong, Cikupa, Tangerang.

Nilai transaksi jual beli secara keseluruhan mencapai Rp33,35 miliar.

Baca Juga: Progres Capai 96 Persen, Gedung GIK UGM di Yogyakarta Bakal Beroperasi Sebagai Super Creative Hub Terbesar se-Asia Tenggara, Kapan Siap Digunakan?

Setelah dijual, aset-aset tersebut akan disewakan kembali kepada PICo.

Transaksi tersebut memberikan kemampuan bagi PICO untuk melakukan monetisasi aset yang tidak liquid dengan nilai pasar wajar.

Selain itu juga memberikan fleksibilitas neraca tambahan bagi perseroan.

Baca Juga: 5 Kandidat Kuat Pengganti Jurgen Klopp di Liverpool pada Akhir Musim Nanti, Ada 2 Nama yang Mengejutkan

Hal tersebut dikarenakan pendapatan dari transaksi ini akan digunakan untuk mendukung kebutuhan modal kerja.

Tak hanya itu, pendapatan ini juga digunakan untuk memenuhi kewajiban pembayaran utang yang telah jatuh tempo.

Diketahui bahwa, dalam laporan keuangan resminya, jumlah aset perusahaan ini alami kemerosotan.

Baca Juga: Ngebet Boyong Gelandang Baru di Bursa Transfer Kali Ini, Barcelona Mulai Main Mata dengan ‘Besi Tua’ Arsenal

Bersumber dari laporan keuangan resminya, jumlah aset lancar perseroan sebesar Rp358,9 miliar.

Sementara itu, jumlah aset tidak lancarnya sebesar Rp409,7 miliar.

Jadi secara keseluruhan, jumlah aset perusahaan ini mencapai Rp768,6 miliar.

Jumlah tersebut lebih kecil dibanding tahun lalu yang bisa mencapai Rp1 triliun.***

 

Rekomendasi