

inNalar.com – Situasi politik di Republik Indonesia memanas sejak putra Jokowi, Gibran, dinyatakan menjadi cawapres mendampingi Prabowo.
Sama-sama berasal dari partai PDIP, Gibran putra Jokowi ini disebut telah membangkang dan hengkang dari partai.
Situasi ini tentu memecah para legislatif dan masyarakat, mana kader PDIP yang harus dipilih, Ganjar atau Gibran.
Baca Juga: Saingi Dufan! Kebumen Kini Tengah Bangun Taman Hiburan yang Akan Rampung Tahun 2024, Anggarannya…
Dilansir inNalar.com dari unggahan platform X atau Twitter oleh @Miduk17, terjadi hal yang mengejutkan saat Jokowi berkunjung ke Bali.
Baliho kampanye pasangan capres-cawapres Ganjar-Mahfud yang berada di kawasan Gianyar, Bali, dicopot.
Kabarnya, baliho Ganjar-Mahfud yang sudah terpasang mendadak dicopot karena kunjungan Jokowi.
Namun, alasan pencopotan baliho ini belum bisa dipastikan sebagaimana disampaikan oleh akun @Miduk17.
“Lihat saja nanti, pasca kunjungan presiden ke Gianyar, baliho Ganjar-Mahfud boleh dipasang lagi atau tidak,” tulisnya.
Ia menyebut, kabar ini memang belum bisa dipastikan kebenarannya. Ia meminta masyarakat untuk menunggu, apakah baliho ini dipasang kembali atau tidak.
“Kalau kabar ini memang tidak benar, dapat dipastikan ini hanya upaya masif dari negara,” tambahnya.
Akun tersebut juga menyampaikan jika pencopotan baliho Ganjar-Mahfud bukan karena kunjungan Jokowi, berarti ini hanya tindakan masif dari negara.
Pemilik akun @Miduk17 menambahkan tiga buah video yang dengan jelas memperlihatkan prosesi pencopotan baliho Ganjar-Mahfud.
Cuitan yang diunggah pada 31 Oktober tersebut, hingga artikel ini ditulis, telah mencapai 23 ribu jangkauan, 595 likes, 141 komentar, 238 retweet, dan 5 kali disimpan.
Cuitan ini mengundang banyak komentar warganet, salah satunya ditulis oleh akun @AritonangHarpen.
“Perang dimulai gaes, masif dan sistemic,” tulisnya sambil menambahkan foto poster peringatan yang diduga berada di Cilandak, Jakarta Selatan.
Poster itu bertuliskan peringatan, agar tidak ada yang memasang baliho capres selain Prabowo Subianto.
Cuitan dan komentar ini memancing emosi warganet, namun ada satu akun yang tidak tersulut emosi. Ia memberi tanggapan bijak.
“Silahkan di cek dulu kebenarannya, apakah pemasangan baliho Ganjar-Mahfud tersebut sudah mendapat ijin dari pemerintah,” tulis akun @samosir_14.
Pemilik akun @samosir_14 menyebut, ada banyak kemungkinan bahwa pencopotan baliho tersebut bukan karena kunjungan Jokowi semata.
Hal ini mengingat, tahun-tahun sebelumnya, Satpol PP pernah melakukan hal yang sama, karena baliho dipasang tidak sesuai aturan.
“Cek dulu buktinya, jangan terburu-buru menuduh, tidak mungkin Jokowi memberi perintah seperti itu. Cek juga, mungkin ada playing victim,” tambahnya.
Pemilik akun @samosir_14 menambahkan, tidak mungkin seorang presiden Jokowi memerintahkan pencopotan baliho Ganjar-Mahfud karena urusan politik atau pribadi. ***